NTT akan menjadi anak emasnya Jokowi

id Jokowi

NTT akan menjadi anak emasnya Jokowi

Pasangan capres-cawapres terpilih Joko Widodo (tengah) dan Ma'ruf Amin (kanan) didampingi pimpinan partai yang tergabung Koalisi Indonesia Kerja. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

"Terpilihnya pak Jokowi berdampak positif bagi NTT oleh karena perhatian beliau sejak lima tahun memimpin negara ini bagi NTT sangat luar biasa," kata ekonom Dr James Adam.
Kupang (ANTARA) - Pengamat ekonomi Dr James Adam menilai terpilihnya kembali Joko Widodo sebagai Presiden RI untuk lima tahun mendatang berdampak positif bagi pertumbuhan dan peningkatan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Terpilihnya pak Jokowi berdampak positif bagi NTT oleh karena perhatian beliau sejak lima tahun memimpin negara ini bagi NTT sangat luar biasa," katanya kepada ANTARA di Kupang, Jumat (28/6), menanggapi keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengesahkan kemenangan pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Ia mengatakan bahwa Indonesia sudah punya sekian banyak Presiden tapi hanya Presiden Jokowi saja yang bisa memberikan bantuan berupa tujuh bendungan raksasa bagi daerah ini, bahkan akan ditambah lagi 13 bendungan untuk NTT.

Menurut konsultan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu, NTT ke depan dapat menjadi salah satu anak emas Presiden Jokowi.  Hal ini dikarenakan dalam hasil Pilpres, NTT telah menyumbang suara kedua terbesar di Indonesia ini untuk Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Dengan terpilihnya beliau untuk periode kedua ini maka, sudah tidak ada sangsi lagi bahwa NTT akan berkibar terus. Namun yang penting,seluruh warga NTT harus bekerja keras untuk membangun daerah ini," kata James Adam.

Menurut dia, yang menjadi prioritas bagi masyarakat NTT adalah ketersediaan air bersih, peningkatan keterampilan sumber daya manusia (SDM),  serta pendidikan.

Disamping itu juga aksesibilitas bagi daerah-daerah di NTT harus diperluas agar supaya perekonomian masyarakat NTT bergerak lebih bebas, sehingga memberikan dampak berantai bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Baca juga: Jokowi tidak boleh mengabaikan pendukung Prabowo
Baca juga: Jokowi-Ma'ruf Amin harus mengawali langkah rekonsiliasi