Penderita HIV/AIDS terapi saja di RS SK Lerik

id RS SK Lerik

Penderita HIV/AIDS terapi saja di RS SK Lerik

Dirut RS SK Lerik,Marciana Halek (Antara)

Rumah Sakit SK Lerik milik pemerintah Kota Kupang saat ini sudah memiliki layanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS khususnya pelayanan kesehatan terapi.
Kupang (ANTARA) - Rumah Sakit SK Lerik milik pemerintah Kota Kupang saat ini sudah memiliki layanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS khususnya pelayanan kesehatan terapi, kata Dirut RS SK Lerik,Marciana Halek, Selasa (22/10).

"Kami sudah memiliki layanan kesehatan baru, bagi penderita virus HIV/AIDS kami ada obat anti retro viral (ARV) yang selama ini belum ada di RS tersebut," katanya.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan banyaknya jumlah penderita HIV AIDS di Kota Kupang yang mencapai 1.520 orang.

Jumlah penderita virus HIV/AIDS itu tersebar di enam kecamatan di Kota Kupang, dan penderita terbanyak adalah kaum pria dengan jumlah penderitanya mencapai 911 orang.

Ia mengatakan pengobatan terapi ARV bagi penderita virus HIV/AIDS itu baru didatangkan dan lagi disiapkan untuk dioperasikan,

Baca juga: 1.520 penderita HIV/AIDS di Kota Kupang
Baca juga: RSUD Naibonat untuk penderita HIV/AIDS


"Sejak 2016, RS SK Lerik hanya menyediakan layanan bagi penderita yang terjangkit virus HIV AIDS, tetapi layanannya hanya sebatas deteksi screening voluntary conseling dan test saja serta penjaringan, tetapi saat ini untuk terapi sudah ada," katanya.

Lily mengatakan pengoperasian terapi  antiretroviral tersebut baru akan dilakukan pada bulan depan karena saat ini sedang dipersiapkan.

"Bulan depan baru mulai dioperasikan, dan kita harapkan dapat membantu penderita HIV AIDS di kota ini," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan RS SK Lerik saat ini terus berbenah tidak hanya di fisik saja tetapi juga pelayanan kepada masyarakat di kota ini.

Dia mengatakan pihaknya juga akan memberikan pelayanan kesehatan di antaranya keterjangkauan lokasi, informasi, mutu pelayanan, sarana prasarana serta kualitas tenaga kesehatan pada satu tempat atau one stop service di mulai dari layanan VCT, pendampingan hingga terapi obat.  

Baca juga: Wagub Prioritaskan Pendidikan atasi HIV/AIDS
Baca juga: Pemerintah perlu perhatikan masalah HIV/AIDS di NTT