Kupang,(AntaraNewsNTT) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mengatakan pemerintah daerah setempat memprioritaskan program-program pendidikan untuk mengatasi bahaya penularan penyakit HIV/AIDS di daerah itu.
"Kami sudah mulai yang pertama adalah dengan program pendidikan untuk menyadarkan masyarakat kita bahwa HIV/AIDS itu sangat berbahaya dan harus dihindari," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin, (12/11) usai memimpin upacara memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan fenomena penularan penyakit HIV/AIDS di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang semakin mengkhawatirkan dan telah menimbulkan banyak korban jiwa.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTT mencatat sampai sejauh ini jumlah kasus HIV/AIDS di daerah itu sekitar 378 kasus, terdiri dari 208 kasus HIV dan 170 kasus AIDS.
Dari jumlah tersebut, terdapat sebanyak 103 orang NTT meninggal dunia akibat terserang virus HIV/AIDS selama kurun waktu 1997 hingga Mei 2018.
Nae Soi mengatakan, pemerintah provinsi sudah mulai secara masif menggerakkan program pendidikan untuk mencegah dampak penularan penyakit tersebut agar tidak meluas.
"Mulai dari pendidikan keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja, kami lakukan untuk menyadarkan masyarakat kita," katanya.
Ketua Harian KPA NTT itu mengatakan, upaya pendidikan ini akan dilakukan secara terus-menerus agar masyarakat bisa melindungi dirinya sendiri dari bahaya HIV/AIDS.
"Kemudian ada juga layanan pengobatan-pengobatan seperti ARV (Terapi Antiretroviral)," katanya.
Wagub Prioritaskan Pendidikan atasi HIV/AIDS
"Kami sudah mulai yang pertama adalah dengan program pendidikan untuk menyadarkan masyarakat kita bahwa HIV/AIDS itu sangat berbahaya dan harus dihindari,