Kupang, NTT (ANTARA) - RSUP Ben Mboi Kupang dan RS PON Mahar Mardjono Jakarta menjalin kerja sama pengampuan layanan stroke untuk memperluas pelayanan penyakit prioritas di wilayah timur, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dengan terjalinnya koordinasi pelayanan ini, pasien stroke atau bedah saraf tidak perlu dirujuk ke luar NTT, tetapi mulai sekarang sudah bisa di RSUP Ben Mboi Kupang,” kata Direktur Pelayanan Klinis Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Obrin Parulian di Kupang, Sabtu.
Ia menjelaskan koordinasi tersebut sebagai dukungan Kemenkes melalui program transformasi layanan rumah sakit yang disebut pengampuan, sebuah pengembangan layanan untuk sepuluh penyakit prioritas.
“Pengembangannya dilakukan lewat jejaring pengampuan, satu rumah sakit ditunjuk sebagai koordinator pengampu, ada pengampu regional, dan rumah sakit yang diampu,” katanya.
Dalam jejaring tersebut, RS Pusat Otak Nasional (PON) Mahar Mardjono menjadi pengampu nasional, RSUP Ngoerah Bali sebagai pengampu regional, dan RSUP Ben Mboi menjadi yang diampu.
“Pengembangannya melalui peningkatan kompetensi, pemenuhan SDM, dan pemenuhan sarana agar kemampuan layanan dari rumah sakit-rumah sakit yang diampu mendekati atau sama dengan rumah sakit pengampu,” ujarnya.
Obrin mengapresiasi operasi perdana penanganan stroke dan bedah saraf melalui tindakan clipping, coiling, dan bypass pembuluh darah otak yang telah berhasil dilakukan di RSUP Ben Mboi terhadap tiga pasien, pada dua hari yang lalu.
“Ketiga pasien sekarang dalam kondisi stabil, sadar, dan bisa berkomunikasi baik. Ini bukti bahwa RSUP Ben Mboi sudah mampu memberikan pelayanan penanganan stroke yang komprehensif di NTT,” katanya.
Ia menambahkan, RSUP Ben Mboi menjadi rumah sakit ke-9 dari 38 provinsi di Indonesia yang sudah melakukan operasi bypass. Untuk layanan clipping, NTT menjadi provinsi ke-29, sedangkan layanan coiling NTT menjadi yang ke-68 dari 514 kabupaten/kota yang sudah memiliki layanan tersebut.
Obrin berharap agar kerja sama ini terus berlanjut supaya layanan semakin luas diakses masyarakat di wilayah NTT.
“Kita juga berharap layanan-layanan ini dapat menarik pasien dari provinsi maupun negara tetangga,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUP Ben Mboi Kupang dr. Annas Ahmad mengatakan dukungan dari RS PON dan Kemenkes telah mempercepat penanganan stroke yang membutuhkan layanan segera.
“Dari Januari sampai Oktober 2025, ada kurang lebih 250 pasien yang dilayani di RSUP Ben Mboi,” katanya menambahkan.
Ia menjelaskan layanan pengampuan tidak hanya dilakukan di tingkat provinsi. Kemenkes telah menyediakan peralatan seperti CT Scan dan Cath Lab di rumah sakit kabupaten/kota, serta peningkatan SDM-nya, dengan target realisasi menyeluruh pada 2027.
“Tujuannya agar tidak semua harus dirujuk ke Kupang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, turut dilakukan sesi interaktif secara daring antara Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dengan ketiga pasien yang telah pulih.
Menkes Budi menyambut baik kerja sama serta terlaksananya operasi perdana tersebut. Ia memastikan RSUP Ben Mboi akan mendapatkan bantuan sarana mikroskop bedah saraf.

