Nelayan Flores Timur masih nekad melaut

id cuaca buruk di laut

Nelayan Flores Timur masih nekad melaut

Kapal nelayan lampara yang beroperasi di sekitar Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (ANTARA FOTO/HO-istimewa)

Sejumlah nelayan asal Kabupaten Flores Timur dilaporkan masih nekad melaut di tengah cuaca buruk yang terus melanda wilayah perairan setempat.
Kupang (ANTARA) - Sejumlah nelayan asal Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur dilaporkan masih nekad melaut di tengah cuaca buruk yang terus melanda wilayah perairan setempat.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Lembata, Flores Timur, dan Sikka Antonius Andi Amuntoda ketika dihubungi Antara dari Kupang, Minggu (5/1).

"Memang banyak kapal tidak melaut karena cuaca buruk tetapi pada Sabtu, (4/1) ada sekitar 4 kapal pole and line yang keluar melaut," katanya.

Selain itu, kapal-kapal purse seine atau lampara juga masih beroperasi di wilayah perairan dekat sekitar Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur.

"Para nelayan setempat masih nekad keluar melaut karena tidak ada pilihan lain untuk memenuhi tuntutan kebutuhan ekonomi rumah tangganya," kata Amuntoda.
Sebuah perahu nelayan tradisional tengah berusaha melewati gelombang besar di wilayah perairan Aceh.(ANTARA FOTO/Rahmad/pd).
Ia mengatakan, selain kapal nelayan, kapal angkutan penumpang antarpulau seperti dari Pulau Solor, Pulau Adonara, maupun Pulau Lembata menuju Kota Larantuka dan sebaliknya masih beroperasi, seperti biasa.

"Hanya saja memang penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan kapal kayu ini tidak ramai seperti biasanya," katanya.

Amutonda menambahkan pihaknya juga telah mengeluarkan edaran berupa imbauan kepada para nelayan setempat agar mengutamakan aspek keselamatan saat melaut.

Pihaknya meminta para nelayan terus mengikuti informasi terbaru mengenai perkembangan cuaca yang dikeluarkan BMKG terutama pada wilayah perairan yang dilayari.

Selain itu, kapal nelayan juga harus melengkapi peralatan keselamatan yang cukup meskipun melaut di wilayah perairan yang dekat.

"Meskipun ada kapal yang masih melaut namun kami berharap imbauan ini diperhatikan secara serius untuk meminimalisir kecelakaan di laut," katanya.
Hujan lebat disertai petir melanda sebuah kawasan kampung nelayan di Jawa Barat.  (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/agr.)