Salat-Id Imam Besar Bersama Pasukan Perdamaian Indonesia

id UNIFIL

Salat-Id Imam Besar Bersama Pasukan Perdamaian Indonesia

Pasukan Indobatt sedang mengelar ibadah salad id lapangan pasukan Indobatt di kawasan misi UNIFIL. (Foto humas Indobatt)

Beliau mengatakan bahwa melalui misi UNIFIL ini umat muslim Lebanon banyak belajar tentang toleransi antarumat beragama dari prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL di sini,


Kupang, (AntaraNTT) - Imam Besar Lebanon Selatan Syeh Abdullah Dakkour, yang merupakan Wakil Mufti di daerah itu mengelar ibadah Salat Idul Fitri 1438H bersama pasukan perdamaian Indonesia yang bertugas dalam misi United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL).



Komandan Indobatt (Indonesia Batalyon) XXIII-K Letkol Inf Yudi Gumilar dihubungi dari Kupang mengatakan saat ibadah Salat Id bersama seluruh prajurit Indobatt Syeh Abdullah Dakkour juga sempat memberikan tausiah.



"Dalam tausiahnya Imam Besar dari Lebanon Selatan itu mengatakan bahwa Islam adalah rahmatan Allah SWT," kata Yudi saat dihubungi dari Kupang, Minggu.



Syeh Abdullah Dakkour mengatakan bahwa umat muslim Indonesia adalah saudara bagi umat muslim Lebanon.Hal ini tercermin dalam berbagai tugas-tugas perdamaian yang dilakukan oleh pasukan perdamaian khususnya Indobatt XXIII-K .



"Beliau mengatakan bahwa melalui misi UNIFIL ini umat muslim Lebanon banyak belajar tentang toleransi antarumat beragama dari prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL di sini," tuturnya mengutip ucapan Imam besar tersebut.



Lebih lanjut Yudi yang juga pernah menjabat sebagai Dansatgas Pamtas RI-Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) sektor Barat itu menambahkan dalam Salat Id yang digelar di Lapangan Soekarno Indobatt itu dipimpin oleh K.H. Abdurrahman Syah dari staf KBRI untuk Lebanon.



K.H. Abdurrahman Syah dalam khotbahnya menyampaikan ada tiga pesan mendalam dalam puasa Ramadhan kepada ratusan prajurit UNIFIL tersebut.



Pesan pertama adalah pesan moral yang diartikan bahwa selaku umat muslim harus mawas diri terhadap musuh utama umat muslim yaitu hawa nafsu. Kemudian yang kedua adalah adalah pesan sosial yang diartikan bahwa kepedulian umat muslim sesama manusia untuk saling tolong menolong.



"Kemudian yang terakhir adalah pesan jihad yang diartikan bahwa umat muslim untuk dapat mengendalikan diri dan mendorong untuk terciptanya sebuah sistem sosial masyarakat yang lebih baik," ujarnya sesuai pesan dari Imam yang memberikan Khotbah.



Usai mengelar Salat Id bersama, Komandan Indobatt (Indonesia Batalyon) XXIII-K Letkol Inf Yudi Gumilar memberikan zakat kepada warga fakir miskin di sekitar "Area Of Responsibility" (AOR) Indobatt sebagai bagian dari mempererat persaudaraan dengan warga di Leebanon.



Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dirinya  mempunyai pengalaman yaang berbeda saat merayakan Idul Fitri untuk pertama kalinya di daerah misi.

Yudi yang juga pernah menjabat sebagai Komandan Yonif Raider Khusus 744/SYB yang bermarkas di Atambua, Kabupaten Belu itu menilai, itu merupakan sebuah pengalaman dan tugas yang harus diemban oleh seluruh pasukan UNIFIL dari Indonesia.



Mantan Dandim Timor Tengah Utara (TTU) ini juga mengatakan momen idul fitri juga sebagai sarana silaturahmi dan saling maaf-memaafkan juga untuk mempererat tali kekeluargaan di antara sesama anggota.



"Selain itu di hari kemenangan ini juga sebagai momentum meningkatkan motivasi pelaksanaan tugas sebagai "Peace Keeper" di Lebanon untuk menjaga nama harum bangsa Indonesia," demikian Yudi