Dispar NTT Dorong Masyarakat Bangun "Home Stay"

id home stay

Dispar NTT Dorong Masyarakat Bangun "Home Stay"

Investasi penginapan berbasis rumahan atau home stay

Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong masyarakat di daerah wisata untuk berinvestasi membangun penginapan berbasis rumahan atau home stay.

Kupang (Antara NTT) - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong masyarakat di daerah wisata untuk berinvestasi membangun penginapan berbasis rumahan atau home stay.

"Untuk membangun penginapan berupa hotel, misalnya, butuh investasi yang besar dan memakan waktu yang lama, tapi kalau investasi di sektor home stay akan jauh lebih ringan," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu saat dihubungi Antara di Kupang, Jumat.


Ia mengatakan untuk membangun home stay cukup ditata dengan rapih dan bersih dengan hiasan dan suasanya yang khas dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada.

Ia mengakui, keterbatasan fasilitas penginapan berupa hotel itu dialami selama perhelatan balap sepeda internasional di Pulau Flores (Tour de Flores) 2017 yang baru berakhir beberapa waktu lalu.

Contohnya, kata dia, sekitar 40 wisatawan yang menghadiri Tour de Flores terpaksa dipindahkan dari Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur ke Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai karena daya tampung perhotelan di Borong tidak mencukupi.

"Memang kebutuhan penginapan ini menjadi catatan untuk kita benahi, namun kondisi ini juga seharusnya dapat dilirik masyarakat kita sebagai peluang investasi skala kecil dengan membangun home stay di daerahnya," katanya.

Menurutnya, dari sembilan kabupaten di daratan Flores, hanya daerah Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat yang memiliki ketersediaan hotel yang lebih memadai karena sektor pariwisatanya yang menggeliat berdampak pada peningkatan investasi bidang perhotelan.

Sementara itu, kabupaten lain seperti Flores Timur, Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai di Pulau Flores yang memiliki potensi pariwisata terus berkembang seiring waktu memiliki peluang investasi untuk penginapan terbuka lebar.

"Untuk itu kita mendorong agar masyarakat setempat mulai memanfaatkan peluang dengan membangun penginapan. Tidak perlu harus hotel karena biayanya mahal tapi cukup dengan home stay yang betul-betul disiapkan dengan baik," katanya.

Menurutnya, kondisi home stay yang bersih, rapih, dan khas dengan kearifan lokal justeru lebih diminati wisatawan karena dinilai unik apalagi didukung dengan pemandangan alam indah.

"Sekarang ini trend-nya justeru wisatawan menyukai hal-hal yang unik dan berkesan, kalau hanya untuk tidur di hotel-hotel berbintang mereka sudah jenuh dan bisa dilakukan di tempat lain," kata Marius.