Flores Timur batasi pembelajaran di sekolah

id NTT, Flores Timur, zona merah COVID-19

Flores Timur  batasi pembelajaran di sekolah

Wakil Bupati Flores Timur, NTT Agustinus Payong Boli. (FOTO ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Pembelajaran di sekolah kembali kami batasi , cukup dengan sistem pembelajaran secara daring

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali membatasi aktivitas belajar di sekolah setelah daerah setempat kembali memasuki zona merah kasus penularan virus corona baru penyebab COVID-19.

"Pembelajaran di sekolah kembali kami batasi , cukup dengan sistem pembelajaran secara daring," kata Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (17/9).

Ia mengatakan kebijakan ini diambil menyusul adanya kasus baru penyebaran COVID-19 yang membuat daerah setempat kembali ke zona merah dari sebelumnya berada di zona hijau.

Sebelumnya terdapat dua pasien di Flores Timur yang terkonfirmasi positif COVID-19, kemudian pada Rabu (17/9), jumlah pasien terpapar COVID-19 bertambah sebanyak tujuh orang yang merupkan personel TNI-AD yang baru tiba dari Bali.

"Untuk itu pemerintah meninjau kembali kebijakan pembelajaran di sekolah agar dibatasi dengan cukup secara daring saja dari sebelumnya yang menerapkan pola shift," katanya.

Ia mengatakan pembatasan kegiatan belajar di sekolah ini berlangsung hingga Gugus Tugas COVID-19 di daerah setempat menyatakan bahwa kondisi penyebaran COVID-19 sudah terkendali.

Selain itu, pemerintah daerah juga meninjau kembali kegiatan peribadatan untuk dibatasi agar dilakukan di rumah saja guna mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.

Baca juga: Sejumlah personel TNI-AD di Flores Timur positif COVID-19

Baca juga: Flores Timur perketat pengawasan perdagangan babi dari luar

Wabup kembali mengimbau warga setempat agar meningkatkan kewaspadaan dalam beraktivitas agar tidak terpapar COVID-19 dengan menaati protokol kesehatan yang sudah ada.

"Kita harus terus jaga jarak, pakai masker, dan selalu mencuci tangan ketika baru pulang dari lokasi keramaian seperti pasar, dan sebagainya," demikian Agustinus Payong Boli.