Pendidikan di NTT Semakin Berkembang

id pendidikan

Pendidikan di NTT Semakin Berkembang

Mendikbud Muhadjir Effendy saat menutup Festival dan Lomba Seni Tingkat Nasional 2017 di Kupang, Jumat (29/9) malam. (Foto ANTARA/Kornelis Kaha)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pendidikan di Nusa Tenggara Timur semakin maju yang ditandai dengan tumbuhnya integritas siswa dalam mengikuti pendidikan di sekolah.
Kupang (Antara NTT) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pendidikan di Nusa Tenggara Timur semakin maju yang ditandai dengan tumbuhnya integritas siswa dalam mengikuti pendidikan di sekolah.

"Pendidikan di NTT berkembang pesat dengan tumbuhnya integritas siswa ketika mengikuti pendidikan di sekolah," kata Menteri Muhadjir sebagaimana dikutip Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang kepada Antara usai menerima kunjungan Mendikbud di Istana Keuskupan Agung Kupang di Oepoi, Kupang, Sabtu.

Mendikbud Muhadjir Effendy memanfaatkan kunjungan kerjanya ke NTT untuk menutup kegiatan lomba Festival dan Lomba Seni Tingkat Nasional 2017 untuk bertemu dengan Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang, Pr guna membahas pendidikan karakter anak di sekolah.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya serta sejumlah pejabat dari Kemendikbud turut mendampingi Mendikbud Muhadjir Effendi dalam pertemuan bersama Uskup Petrus Turang yang saat itu didampingi sejumlah rohaniawan setempat.

Mendikbud seperti dikatakan Uskup Turang, tumbuhnya integritas siswa di sekolah menjadi daya dorong berkembangnya dunia pendidikan di provinsi berbasis kepulauan ini.

Dalam pertemuan itu, lanjut Uskup Turang, Mendikbud mengajak semua tokoh agama di daerah ini untuk membantu pemerintah dalam membangun pembentukan karakter anak sehingga para siswa memiliki masa depan yang baik dan rukun seiiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara ini.

Uskup Turang mengatakan, proses pendidikan karakter anak sangat ideal dilakukan melalui lembaga keagamaan, namun lembaga keagamaan harus memahami secara sungguh-sungguh tentang tujuan pembangunan karakter yang diinginkan pemerintah.

"Jika tidak dipahami secara baik, pembangunan karakter anak bangsa yang dilakukan lembaga keagamaan bisa berbeda sesuai versi masing-masing sehingga bisa menjadi kendala dalam pembangunan integritas siswa dalam dunia pendidikan," kata Uskup Turang.