Paus doakan Indonesia menyusul aksi teror bom di Makassar
Paus membuat catatan khusus bagi Indonesia dalam doa tersebut, dengan mengatakan "terutama mereka dalam serangan pagi ini di Indonesia, di depan Gereja Katedral Makassar
Vatican City (ANTARA) - Paus Fransiskus menyampaikan doa bagi para korban serangan bom bunuh diri pada Minggu (28/3) di depan Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan, yang menewaskan dua pelaku dan melukai 19 warga.
Doa itu dipanjatkan Paus pada Minggu dalam doa Angelus singkat menyusul Misa Minggu Palma.
Sebelum pengucapan doa Salam Maria, Paus Fransiskus berdoa bagi para korban.
Vatican News melaporkan bahwa Paus membuat catatan khusus bagi Indonesia dalam doa tersebut, dengan mengatakan "terutama mereka dalam serangan pagi ini di Indonesia, di depan Gereja Katedral Makassar".
Sebelumnya, Paus Fransiskus memimpin Misa Minggu Palma di Basilika Santo Petrus, yang hampir kosong karena pembatasan virus corona, selama dua tahun berturut-turut.
Serangan bom di depan Gereja Katedral, Makassar, itu terjadi di sela pelaksanaan Ibadah Paska Misa Palma.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa dua pelaku pengeboman tewas, yang salah satu di antaranya diketahui berinisial L dan satu lainnya masih diidentifikasi. Jumlah korban pascaledakan tersebut adalah 19 orang.
Pelaku teror bom bunuh diri, kata Kapolri, merupakan bagian dari kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan para pelaku meledakkan diri dengan bom panci.
Baca juga: Paus Fransiskus: 10 tahun perang Suriah seharusnya dorong upaya perdamaian
Doa itu dipanjatkan Paus pada Minggu dalam doa Angelus singkat menyusul Misa Minggu Palma.
Sebelum pengucapan doa Salam Maria, Paus Fransiskus berdoa bagi para korban.
Vatican News melaporkan bahwa Paus membuat catatan khusus bagi Indonesia dalam doa tersebut, dengan mengatakan "terutama mereka dalam serangan pagi ini di Indonesia, di depan Gereja Katedral Makassar".
Sebelumnya, Paus Fransiskus memimpin Misa Minggu Palma di Basilika Santo Petrus, yang hampir kosong karena pembatasan virus corona, selama dua tahun berturut-turut.
Serangan bom di depan Gereja Katedral, Makassar, itu terjadi di sela pelaksanaan Ibadah Paska Misa Palma.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa dua pelaku pengeboman tewas, yang salah satu di antaranya diketahui berinisial L dan satu lainnya masih diidentifikasi. Jumlah korban pascaledakan tersebut adalah 19 orang.
Pelaku teror bom bunuh diri, kata Kapolri, merupakan bagian dari kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan para pelaku meledakkan diri dengan bom panci.
Baca juga: Paus Fransiskus: 10 tahun perang Suriah seharusnya dorong upaya perdamaian