"Cyber Patrol" Cegah Ujaran Kebencian Jelang Pilkada

id kapolda

"Cyber Patrol" Cegah Ujaran Kebencian Jelang Pilkada

Kapolda NTT, Irjen Pol Agung Sabar Santoso (Foto:Antara/Kornelis Kaha)

"Kita sudah punya tim yang namanya `Cyber Patrol`. Tim ini akan kami gunakan untuk memantau berbagai hal yang berkaitan dengan ujaran kebencian saat Pilgub dan pilkada nanti," kata Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso kepada wartawan di Kupang,

Kupang, (Antara NTT) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menyiapkan polisi "Cyber Patrol" dalam rangka mencegah munculnya ujaran kebencian saat Pilgub dan Pilkada yang akan dilaksanakan pada 2018 mendatang.


"Kita sudah punya tim yang namanya `Cyber Patrol`. Tim ini akan kami gunakan untuk memantau berbagai hal yang berkaitan dengan ujaran kebencian saat Pilgub dan pilkada nanti," kata Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso kepada wartawan di Kupang, Selasa, (17/10).


Hal ini disampaikannya berkaitan dengan cara pihak kepolisian setempat dalam menangkal berbagai berita Hoaks serta berbagai ujaran kebencian yang sering muncul saat pemilihan kepala daerah di suatu daerah.


Komandan berbintang dua itu mengatakan bahwa pihaknya sendiri akan menindak dengan tegas siapapun yang menyebarkan berbagai berita bohong dan menangkap pelaku ujaran kebecian jika salah menggunakan media sosial.


"Tidak lama lagi pergelaran Pilkada dan Pilgub akan segera dilakukan. Pemetaan sudah kami lakukan dengan mengirimkan sejumlah intelijen ke sejumlah daerah di NTT," ujarnya.


Pilkada 2018 di NTT akan diikuti oleh 10 kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu, yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Sikka, Alor, Ende, Manggarai Timur, Nagekeo, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, dan Rote Ndao.


Disamping itu, pada 2018 juga NTT akan mengelar pemilihan gubernur dan wakil gubernur sehingga menurut Kapolda Agung, berbagai antisipasi sudah dilaksanakan. Pihak kepolisian juga telah memetakan daerah mana saja yang menjadi kawasan rawan konflik. Namun pihaknya enggan menyebutkan daerah mana.


Mantan Kapolda Sulawesi Tenggara ini juga mengatakan potensi konflik saat Pilkada dan Pilgub sudah pasti ada. Oleh karena itu sejumlah personel sudah mulai dipersiapkan mulai saat ini. "Jumlah personel 2/3 dari jumlah anggota saat ini. Kita harapkan tidak ada konflik yang terjadi saat Pilgub dan Pilkada nanti," demikian Kapolda.