Kupang (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dr Teda Litik mengemukakan perlunya kesadaran masyarakat untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
"Selama kesadaran masyarakat untuk segera mengakhiri penularan atau transmisi virus corona masih rendah, bahkan acuh tak acuh dengan segala macam alasannya, maka risiko sakit dan kematian akibat virus ini sulit diturunkan apalagi ditiadakan," kata dia kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (11/5).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kerja keras pemerintah untuk mengakhiri penularan COVID-19, tetapi masih banyak warga yang enggan mengikuti anjuran pemerintah.
Dalam hal kebijakan pelarangan mudik misalnya, kata dia, masyarakat terlihat tidak peduli bahkan mereka dengan segala cara berupaya mencari cara untuk tetap mudik, walaupun harus melalui jalan yang berliku-liku.
Padahal, kata dia, fakta telah membuktikan bahwa liburan panjang tahun lalu telah mendongkrak angka positif COVID-19, sekaligus meningkatnya kasus kematian akibat virus tersebut.
Oleh karena itu, katanya, tanpa adanya kesadaran masyarakat maka semua kerja keras pemerintah untuk mengakhiri penyebaran virus corona jenis baru ini, akan sia-sia.
"Intinya adalah kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan sangat menentukan keberhasilan 'perang' ini," kata Teda Litik.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di NTT bertambah 70 orang
Baca juga: Kapolri larang wilayah zona merah COVID-19 buka wisata
PDUI NTT: Perlu kesadaran masyarakat akhiri pandemi COVID-19
Selama kesadaran masyarakat untuk segera mengakhiri penularan atau transmisi virus corona masih rendah, bahkan acuh tak acuh dengan segala macam alasannya, maka risiko sakit dan kematian akibat virus ini sulit diturunkan apalagi ditiadakan