Senat Brazil akan mendengar Google, FB, Twitter dalam penyelidikan COVID
...Meresepkan obat melalui YouTube, Instagram, Twitter, itu kejahatan
Brasilia (ANTARA) - Komite Senat Brazil pada Rabu (23/6) secara resmi menyetujui permintaan untuk memanggil perwakilan Google, Facebook, dan Twitter Alphabet Inc untuk bersaksi dalam penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap penanganan pemerintah terhadap COVID- 19 pandemi.
Senator ingin melihat peran apa yang dimiliki perusahaan-perusahaan itu dalam membantu menyebarkan kesalahan informasi yang berpotensi berbahaya selama pandemi.
Google, Twitter dan Facebook mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka bekerja sama dengan komite. Google mengatakan telah menghapus 1,2 juta video dari platformnya karena melanggar pedoman misinformasi COVID-19.
Senator Omar Aziz, yang memimpin komite, mengatakan pada Selasa bahwa sementara perwakilan perusahaan akan hadir sebagai saksi, perusahaan-perusahaan itu akhirnya bisa diselidiki juga.
Baca juga: Lebih dari dua juta orang di Inggris mungkin positif COVID
Baca juga: Euforia vaksin ikut memicu lonjalan kasus
"Meresepkan obat melalui YouTube, Instagram, Twitter, itu kejahatan," kata Aziz saat sidang Senat, Selasa. "Mereka dipanggil sebagai saksi, tapi, ya, mereka bisa diselidiki jika komisi memutuskan demikian."
Aziz mengatakan para senator ingin bertanya kepada perusahaan-perusahaan itu bagaimana platform mereka berjalan, dan apakah mereka mengizinkan unggahan yang menyebarkan obat-obatan yang tidak memiliki dasar ilmiah. (Reuters)
Senator ingin melihat peran apa yang dimiliki perusahaan-perusahaan itu dalam membantu menyebarkan kesalahan informasi yang berpotensi berbahaya selama pandemi.
Google, Twitter dan Facebook mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka bekerja sama dengan komite. Google mengatakan telah menghapus 1,2 juta video dari platformnya karena melanggar pedoman misinformasi COVID-19.
Senator Omar Aziz, yang memimpin komite, mengatakan pada Selasa bahwa sementara perwakilan perusahaan akan hadir sebagai saksi, perusahaan-perusahaan itu akhirnya bisa diselidiki juga.
Baca juga: Lebih dari dua juta orang di Inggris mungkin positif COVID
Baca juga: Euforia vaksin ikut memicu lonjalan kasus
"Meresepkan obat melalui YouTube, Instagram, Twitter, itu kejahatan," kata Aziz saat sidang Senat, Selasa. "Mereka dipanggil sebagai saksi, tapi, ya, mereka bisa diselidiki jika komisi memutuskan demikian."
Aziz mengatakan para senator ingin bertanya kepada perusahaan-perusahaan itu bagaimana platform mereka berjalan, dan apakah mereka mengizinkan unggahan yang menyebarkan obat-obatan yang tidak memiliki dasar ilmiah. (Reuters)