BBKSDA NTT tata kawasan wisata Teluk Kupang

id NTT,kawasan wisata kupang,kementerian KLHK,bbksda

BBKSDA NTT  tata kawasan wisata Teluk Kupang

Kawasan wisata pantai Lasiana di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. ANTARA/Benny Jahang

...Kami berharap kawasan wisata Kota Kupang menjadi destinasi wisata baru di NTT
Kupang (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mulai menata sarana dan prasarana wisata di Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang dengan anggaran Rp81 miliar.

"Penataan kawasan wisata pantai Teluk Kupang mulai dilakukan pada tahun 2021 oleh BBKSDA NTT. Pemerintah Kota Kupang menggandeng BBKSDA untuk kepentingan penataan kawasan wisata pantai Kupang agar menjadi kawasan wisata yang indah," kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man di Kupang, NTT, Senin, (28/6).

Ia mengatakan penandatanganan kerja sama penataan kawasan wisata Pantai Teluk Kupang telah dilakukan Pemerintah Kota Kupang bersama BBKSDA NTT, Sabtu (26/6/2021).

Hermanus mengatakan sumber daya alam wisata laut di Kota Kupang selama ini kurang mendapat perhatian dalam penataannya.

Dengan penandatanganan kerja sama itu, menurut Hermanus, maka wilayah pesisir pantai Teluk Kupang mulai ditata secara baik menjadi tempat wisata yang indah dan nyaman bagi warga di ibu kota provinsi NTT itu.

Baca juga: Pemkot Kupang terapkan PPKM mikro hingga RT/RW

"Kami berharap kawasan wisata Kota Kupang menjadi destinasi wisata baru di NTT, sehingga pengembangan wisata bahari yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Kupang semakin menjadi nyata sehingga ke depan daerah ini menjadi daerah tujuan wisata baik bagi wisatawan domestik maupun luar negeri," kata Hermanus.

Baca juga: Kota Kupang perbanyak ruang perawatan pasien COVID-19

Penataan dan pembangunan sarana dan prasarana wisata alam di Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang pada tahap pertama dilakukan pada tiga lokasi yaitu Kawasan Kota Lama Kupang atau Pantai Lai-Lai Besi Kopan (LLBK), Pantai Kelapa Lima, dan Koridor 3 Jalan Frans Seda dengan anggaran Rp81 miliar dengan skema tahun jamak.