Festival Likurai jadi top event nasional

id Likurai

Festival Likurai jadi top event nasional

Festival Likurai di Pulau Timor yang melibatkan ribuan penari telah ditetapkan sebagai bagian dari top 100 event pariwisata nasional. (Foto ANTARA/Kornelis Kaha)

"Festival Likurai ini telah diusulkan ke Kementerian Pariwiasta, sudah diterima dan ditetapkan sebagai bagian dari top 100 event pariwisata nasional sehingga akan diadakan rutin setiap tahun," kata Marius Jelamu .
Kupang (Antaranews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu, mengatakan Festival Likurai di Pulau Timor yang melibatkan ribuan penari telah ditetapkan sebagai bagian dari top 100 event pariwisata nasional.

"Festival Likurai ini telah diusulkan ke Kementerian Pariwiasta, sudah diterima dan ditetapkan sebagai bagian dari top 100 event pariwisata nasional sehingga akan diadakan rutin setiap tahun," kata Marius Jelamu saat dihubungi Antara di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan, penetapan tersebut membuat Festival Likurai menjadi brand baru pariwisata di Pulau Timor yang digelar secara rutin dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Festival ini untuk pertama kalinya digelar pada Oktober 2017 lalu, dengan menghadirkan sekitar 6.000 penari dari sejumlah kabupaten di Pulau Timor yakni Belu, Malaka, dan Timor Tengah Utara serta dari negara Timor Leste yang dipentaskan di Bukit Fulan Fehan Kabupaten Belu.

"Bahkan jumlah penari itu telah berhasil masuk menjadi rekor dunia sehingga akan ruitn diadakan termasuk dalam 2018 akan akan diulang lagi," katanya.

Menurut Marius, festival Likurai itu menjadi unik karena berhasil menggandeng masyarakat dari Timor Leste yang merupakan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia di Pulau Timor itu.

Selain menghidupan seni budaya masyarakat setempat, lanjutnya, namun festival Likurai juga menjadi momentum penting untuk diplomasi antarbudaya dan bangsa demi memumpuk persatuan dunia.

"Pesannya bahwa festival ini telah menyatukan masyarakat di wilayah timor-barat dan Timor Leste yang berbeda negra namun memiliki kesamaan budaya sehingga bisa menjadi branding yang kuat dalam upaya mengkampanyekan perdamaian dunia," katanya.

Marius mengatakan, ditetapkannya Festival Likurai sebagai top nasional itu akan semakin bertambah pula jumlah event pariwisata nasional di NTT selain "Tour de Flores" di Pulau Flores, Festival Komodo di Labuan Bajo, serta Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat di Pulau Sumba.

"Dari 100 top event nasional, di NTT ada empat event, dan dalam pelaksanaannya semua akan didukung pemerintah pusat,"katanya.

Ia menambahkan, pihaknya terus mendorong agar semakin banyak event pariwisata di daerah setempat bisa masuk dalam nominasi nasional sehingga semakin menambah maraknya brand dan nilai jual pariwisata di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Kami mau tidak hanya empat, tapi banyak event yang bisa masuk top nasional dan ini tentu perlu kerja keras dengan dukungan setiap pemerintah daerah dan masyarakatnya sebagai pemilik kegiatan," katanya.