Festival Likurai diundur sampai Oktober 2018

id likurai

Festival Likurai diundur sampai Oktober 2018

Festival Likurai 2017 di Bukit Fulan Fehan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Kegiatan pariwisata berskala nasional Festival Likurai di Bukit Fulan Fehan, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang rencananya digelar 24-28 Juli 2018 diundur hingga Oktober 2018.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kegiatan pariwisata berskala nasional Festival Likurai di Bukit Fulan Fehan, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang rencananya digelar 24-28 Juli 2018 diundur hingga Oktober 2018.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Selasa (3/7), mengemukakan pihaknya telah menerima surat dari Pemerintah Kabupaten Belu terkait pengunduran kegiatan pariwisata berskala nasional tersebut.

"Mereka meminta diundur ke Oktober dengan alasan sebagian besar penari Likurai mengikuti latihan besar di Jakarta dalam rangka pembukaan Asian Games," katanya.

Marius mengaku tidak keberatan dengan penundaan tersebut karena penari Likurai berkesempatan tampil dalam pembukaan Asian Games yang merupakan kegiatan internasional yang dihadiri masyarakat dari berbagai negara.

Menurut dia, penampilan atraksi seni dan budaya dari NTT termasuk tarian Likurai dalam Asian Games menjadi kesempatan berharga untuk mempromosikan pariwisata. "Sehingga bisa kita maklumi pengunduran ini karena ini untuk tujuan kegiatan yang positif," katanya.

Baca juga: NTT dorong kerja sama pentas seni antarnegara
Para penati Likurai sedang memamerkan kebolehannya. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Marius optimistis, meskipun diundur namun festival Likurai tetap menjadi pesona pariwisata yang unik dan mampu memikat perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang.

Pihaknya juga mengundang berbagai pemangku kepentingan dari luar negeri terutama dari Australia dan Timor Leste yang berbatasan wilayah secara langsung dengan NTT untuk turut hadir.

"Termasuk mereka juga diundang untuk hadir Parade Sandalwood dan festival tenun ikat di Sumba, demikian juga nanti kegiatan-kegiatan besar lainnya di NTT. Keterlibatan peserta atau partisipan dari Australia dan Timor Leste merupakan bagian dari kerja sama tiga wilayah negara," katanya.

Marius berharap, kegiatan pariwisata nasional ini tidak hanya memperkenalkan sektor pariwisata kepada masyarakat di kalangan domestik maupun mancanegara, namun semua sektor pembangunan di daerah itu untuk menarik investasi.

"Pariwisata sebagai pintu masuk namun juga pada saat yang sama membuat investor datang melihat dan menanamkan modal di NTT seperti yang sudah terbukti di Sumba maupun Flores," katanya.

Baca juga: Festival Likurai jadi top event nasional
Festival Likurai di bukit Fulan Fehan, 2017