Kupang (AntaraNews NTT) - PT Puncak Keemasan Garam Dunia (PKGD) manargetkan produksi garam di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur sebanyak 310.900 ton/tahun guna memenuhi kebutuhan garam nasional.
Direktur PT Puncak Keemasan Garam Dunia, Ziwan Hardiawan ketika dihubungi dari Kupang, Rabu (25/4), mengatakan produksi garam bisa ditingkatkan mencapai 400.000 ton/tahun apabila kawasan tambak garam seluas 3.720 haktare dikelola secara optimal.
Melimpahnya produksi garam itu karena iklim seperti di Kabupaten Kupang sangat mendukung terhadap peningkatan produksi garam sehingga mampu meningkatkan produksi hingga menembus 400.000 ton/tahun.
"Kami optimistis produksi garam di wilayah Kabupaten Kupang bisa mencapai 400.000 ton/tahun karena potensi garam di daerah itu sangat melimpah dan kualitasnya sangat bagus dan iklimnya sangat mendukung," tegas Ziwan.
Baca juga: Masyarakat dukung investasi garam Rp1,8 triliun
Baca juga: Kehadiran investor garam harus berdampak ekonomi
Ia mengatakan investasi pengembangan garam di Kabupaten Kupang yang menjadi lumbung garam di provinsi berbasis kepulauan itu sebesar Rp1,8 triliun yang diperuntukan bagi pembangunan pabrik garam dengan kapasitas produksi mencapai 325.000 ton/tahun.
"Kami juga akan membangun pembangkit listrik tenaga diesel, membangun instalasi air laut menjadi air tawar untuk proses pencucian garam serta dermaga untuk mempercepat proses antarpulau ke Jawa," katanya.
Ia mengatakan garam industri yang diproduksi PT PKGD sesuai standar mutu konsumsi garam beriodium serta aneka pangan, dan perusahaan tersebut akan menggandeng masyarakat lokal sebagai mitra usaha.
"Kami juga akan membeli garam yang diproduksi masyarakat lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonominya. Jika tidak ada aral melintang, tahun ini pembangunan industri garam akan direalisasikan," katanya menambahkan.
PT PKGD produksi 310.900 ton garam per tahun
PT Puncak Keemasan Garam Dunia (PKGD) manargetkan produksi garam di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur sebanyak 310.900 ton/tahun guna memenuhi kebutuhan garam nasional.