80 hektare untuk bandara baru di Lembata

id Bandara

80 hektare untuk bandara baru di Lembata

Bandara Wunopito di Lewoleba akan dipindahkan ke Tanjung Tuak di Kecamatan Ile Ape, Lembata.

Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, menyiapkan lahan seluas sekitar 80 hektare untuk pembangunan bandar udara baru di Tanjung Ile Ape, Kecamatan Ile Ape.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, menyiapkan lahan seluas sekitar 80 hektare untuk pembangunan bandar udara baru di Tanjung Ile Ape, Kecamatan Ile Ape.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Lembata Paskal Tapobali di Kupang, Rabu (25/4), mengatakan, koordinasi pembebasan lahan di tingkat masyarakat untuk rencana pembangunan bandara bertaraf internasional itu terus berlangsung secara bertahap.

Menurutnya, sekitar 80 persen dari pemilik lahan sudah bersedia membebaskan lahannya, sedangkan sisanya masih dalam upaya komunikasi atau pendekatan.

"Dalam perencanaan, landasan pacu bandara ini akan dibangun sepanjang 2.500 meter yang sudah didukung dengan kondisi lokasi yang ada," katanya.

Menurutnya, pemerintah setempat sedang gencar mengembangkan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan untuk membangun perekonomian.

Untuk itu, dukungan infrastruktur bandara yang memadai akan memudahkan arus wisatawan yang datang ke daerah setempat dengan cepat melalui jalur penerbangan.

Baca juga: Pengembangan Bandara Wunopito Lembata terkendala lahan
Bandara Wunopito Lembata di Lewoleba

"Pak Bupati juga memiliki konsep menjadikan Lembata semacam daerah transit untuk jalur-jalur penerbangan dari luar yang masuk ke NTT," katanya.

Menurutnya, lokasi bandara baru jauh lebih mendukung dibandingkan kondisi Bandara Wunopito di Kota Lewoleba, ibu Kota Kabupaten Lembata, yang aktif saat ini dengan panjang landasan pacu yang terbatas sekitar 1.400 meter.

"Bandara Wunopito jaraknya cukup dekat dengan gunung Ile Ape sehingga kondisinya terhalang sehingga pesawat yang mendarat harus dari utara atau dari arah gunung, tidak bisa dari selatan," katanya.

Paskal berharap proses pembebasan lahan untuk rencana pembangunan bandara baru segera tuntas sehingga selanjutnya tinggal diusulkan kepada Kementerian Perhubungan.

"Setelah beres lahannya tinggal diusulkan ke pemerintah pusat, lalu proses selanjutnya bisa dibangun sesuai aturan yang ada di kementerian terkait," katanya.