Serapan anggaran pembangunan jalan ke Observatorium mencapai 76,25 persen

id NTT,Kementerian Keuangan,Kanwil Ditjen Perbendaharaan NTT,Pembangunan jalan,Jalan Poros Tengah,observatorium,Kabupaten K

Serapan anggaran pembangunan jalan ke Observatorium mencapai 76,25 persen

Tangkapan layar - Gambar sejumlah truk melintas dalam proyek pembangunan Jalan Poros Tengah menuju lokasi observatorium di Kabupaten Kupang, Pulau Timor, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Ketika jalan sudah jadi maka akses menuju Observatorium lebih memadai sehingga sektor-sektor lain bisa bertumbuh termasuk pertanian, pariwisata di sana
Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendahaaran (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian Keuangan mencatat serapan anggaran untuk pembangunan jalan menuju Observatorium di Kabupaten Kupang mencapai 76,25 persen per Oktober 2021.

"Kami mencatat realisasi anggaran untuk pembangunan jalan menuju Observatorium mencapai Rp43,53 miliar dari pagu 2021 Rp57,1 miliar," kata Kepala Kanwil DJPb NTT Catur A. Widodo dalam kegiatan rilis pers terkait kinerja APBN dalam wilayah NTT Triwulan III 2021 di Kupang, Senin, (1/11).

Progres penyerapan anggaran untuk pembangunan Jalan Strategis Nasional atau juga dikenal dengan Jalan Poros Tengah di Pulau Timor itu meningkat dari sebelumnya 46,25 persen pada Juli 2021.

Jalan Poros Tengah ini, kata dia merupakan bagian dari proyek strategis Pemerintah Pusat yang sedang berjalan di NTT, selain Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Catur Widodo menjelaskan jalan yang dibangun sepanjang 15,3 kilometer tersebut merupakan akses menuju Observatorium yang akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Ia mengatakan pembangunan infrastruktur jalan ini merupakan bagian dari proyek strategis yang dapat memberikan efek multiplayer bagi perekonomian di daerah.

Proyek tersebut, kata dia di satu sisi merupakan padat karya yang dapat menyerap tenaga kerja untuk mendorong pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Selanjutnya, kata dia ketika infrastruktur tersebut tuntas dibangun maka dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan berbagai sektor pembangunan lainnya.

"Ketika jalan sudah jadi maka akses menuju Observatorium lebih memadai sehingga sektor-sektor lain bisa bertumbuh termasuk pertanian, pariwisata di sana," katanya.

Baca juga: Kemenkeu: Belanja negara untuk NTT naik menjadi Rp13,89 triliun

Baca juga: Ekonom: Kenaikan arus modal masuk siratkan kepercayaan investor