Kupang (AntaraNews NTT) - Juru bicara KPU Nusa Tenggara Timur Yosafat Koli mengatakan telah meminta seluruh KPU di 22 kabupaten/kota menggelar nonton barang debat calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT yang dilaksanakan di Jakarta.
"Kami sudah mengeluarkan imbauan kepada KPU di seluruh NTT untuk menggelar acara nonton barang di Sekretariat KPU pada acara debat calon kedua, Selasa (8/5) pukul 20.00 WITA," kata Yosafat Koli kepada Antara, Selasa (8/5).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan respon KPU terhadap keluhan masyarakat NTT yang tidak bisa menikmati acara debat calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT yang dipancarkan dari televisi di Jakarta.
Sebagian besar warga NTT tidak bisa menikmati debat calon melalui layar kaca, karena jaringan iNews TV Jakarta hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang berlangganan Indovision dan IndiHome.
Baca juga: Pilkada 2018 - Pemilih pemula Kota Kupang 20.000 orang
Yosafat Koli menambahkan, selain menggelar acara nonton bareng, masyarakat yang menggunakan telepon genggam android dapat menonton melalui "live streaming" dan mendengarnya melalui siaran Radio Republik Indonesia (RRI) Pusat.
"Tidak ada satu stasiun TV yang bisa diakses oleh seluruh rakyat NTT. Televisi yang ada, yang di luar Kota Kupang umumnya menggunakan parabola biasa atau TV berlangganan," katanya.
Karena itu, dalam debat calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT, KPU melakukan sosialisasi untuk warga agar dapat menyaksikan melalui "live streaming", RRI Pusat dan "nonton bareng" yang digelar oleh KPU Provinsi dan KPU di setiap kabupaten/kota se-NTT.
Pada debat kedua calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 ini, akan mengambil thema reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.
Debat yang akan disiarkan secara langsung dari stasiun televisi iNews TV itu akan dipandu presenter Anisha Dasuki.
Pilkada 2018 - KPU se-NTT gelar nonton bareng debat Cagub
"Kami sudah mengeluarkan imbauan kepada KPU di seluruh NTT untuk menggelar acara nonton barang di Sekretariat KPU pada acara debat calon kedua, Selasa (8/5) pukul 20.00 WITA," kata Yosafat Koli.