Uskup Weetabula tahbiskan empat pastor muda

id Tahbisan

Uskup Weetabula tahbiskan empat pastor muda

Uskup Weetabula Sumba, Mgr. Edmund Woga. C.Ss.R menahbiskan empat imam Redemptoris dalam ekaristi pentahbisan di Katedral Roh Kudus. Weetabula, Selasa 15 Mei 2018 pagi. Para imam baru tersebut adalah Firminus Aloy Kuda Hewen, C.Ss.R. Yusuf Freinademetz Hopelewo Uran, C.Ss.r, Laurensius Molan Lengari, C.Ss.R, dan Yohanes Umbu Rebu Ibi Runi, C.Ss.R (Foto Antara/ Maria Adriana)

Empat rohaniwan katolik yang ditahbiskan adalah Firminus Aloy Kuda Hewen, C.Ss.R, Yusuf Freinademetz Hopelewo Uran, C.Ss.R, Laurensius Molan Lengari, C.Ss.R dan Yohanes Umbu Rebu Ibi Runi, C.Ss.R.
Weetabula, Sumba (AntaraNews NTT) - Uskup Weetabula Mgr Edmund Woga CSs.R memimpin ekaristi pentahbisan bagi empat imam baru dari kongregasi Redemptoris atau Congregatio Sanctissimi Redemptoris (CSs.R) - Kongregasi Sang Penebus Mahakudus - di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Selasa (15/5).

Empat rohaniwan Katolik yang ditahbiskan adalah Firminus Aloy Kuda Hewen, C.Ss.R, Yusuf Freinademetz Hopelewo Uran, C.Ss.R, Laurensius Molan Lengari, C.Ss.R dan Yohanes Umbu Rebu Ibi Runi, C.Ss.R.

Ekaristi pentahbisan berlangsung di gereja Katedral Roh Kudus di Weetabula, dihadiri Propinsial Redemptoris Indonesia Pater Yoakim R.Ndelo, C.Ss.R serta puluhan rohaniwan Redemptoris dan umat yang memenuhi katedral, serta kedua orang tua para imam baru tersebut.

Keempat rohaniwan tersebut selanjutnya akan bertugas di dua paroki di Sumba, di Rumah Budaya Sumba dan di sebuah paroki di Kalimantan Tengah.
Uskup Weetabula Mgr Edmund Woga CSs.R menahbiskan empat imam baru dari kongregasi Redemptoris dalam sebuah ekaristi di Katedral Roh Kudus Weetabula, Sumba Barat Daya, NTT, Selasa (15/5). Para imam baru tersebut adalah Firminus Aloy Kuda Hewen, C.Ss.R. Yusuf Freinademetz Hopelewo Uran, C.Ss.r, Laurensius Molan Lengari, C.Ss.R, dan Yohanes Umbu Rebu Ibi Runi, C.Ss.R (ANTARA Foto/Maria D Adriana)

Uskup Edmund Woga memberikan pesan agar para imam tersebut berkarya dalam tugas pastoral di tempat tugas masing-masing, memenuhi panggilan untuk tugas pelayanan dan mengutip injil Markus mengenai para rasul yang meninggalkan kehidupan awam untuk menjadi murid-murid Yesus Kristus.

Pentahbisan para imam tersebut  berlangsung sekitar tiga jam dalam suasana khidmat, dimeriahkan oleh paduan suara dan tarian tradisional Sumba untuk bagian "persembahan", dan seusai ekaristi  dilakukan acara ramah tamah di gedung serba guna Weetabula.
 
Polisi tampak berjaga-jaga sejak sebelum upacara pentahbisan dimulai hingga seluruh rangkaian acara masa ramah tamah berakhir.