Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda Sikka mengingatkan warga di beberapa daerah di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, untuk waspada potensi tanah longsor akibat curah hujan tinggi.
"Kami imbau warga yang beraktivitas di luar rumah agar berhati-hati dan memerhatikan daerah rawan longsor dan daerah yang pernah terjadi banjir bandang," kata Kepala Pelaksana Harian Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda Sikka, Mulya Afriyanto ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Sabtu, (20/11).
Dia menjelaskan kondisi cuaca secara umum saat ini ada fenomena La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi.
BMKG telah menyampaikan peringatan dini untuk waspada La Nina menjelang akhir tahun 2021 ini dengan hasil kajian tahun 2020 yang mencatat peningkatan curah hujan pada bulan November di beberapa wilayah termasuk NTT.
Mulya mengatakan kondisi cuaca itu menyebabkan berbagai dampak di antaranya banjir, tanah longsor, kerusakan tanggul sungai, kerusakan tanaman dan lainnya.
Beberapa wilayah di Kabupaten Sikka yang menjadi menjadi catatan daerah berisiko banjir bandang yakni Waidoko, Tanawawo dan Talibura/Waiblama.
Sedangkan untuk Kabupaten Ende yang juga masuk dalam wilayah kerja Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda Sikka, warga perlu berhati-hati ketika melintas di Jalan Trans Ende-Maumere kilometer 8.
Untuk itu BMKG aktif menyajikan informasi prakiraan cuaca agar diketahui secara luas oleh masyarakat.
Informasi terkait kebencanaan perlu dicari melalui pihak-pihak terkait dan lewat media massa maupun media sosial. Warga juga diminta untuk tetap tenang, waspada dan hati-hati dalam beraktivitas.
Baca juga: BMKG ingatkan potensi puting beliung di Mabar
Baca juga: Gubernur Laiskodat apresiasi dukungan BMKG untuk mitigasi bencana