Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengimbau masyarakat di Pulau Lembata bagian utara yang lokasinya disebut berpotensi dilanda tsunami akibat gempa magnitudo 7,5 di Laut Flores, segera mengungsi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, mulai dari SAR, BPBD, TNI dan Polri untuk melakukan evakuasi terhadap warga di daerah utara Pulau Lembata," kata Bupati Lembata Thomas Ola Langgoday dari Lembata, Selasa, (14/12).
Ia mengatakan sejumlah daerah yang disebut berpotensi dilanda tsunami di kabupaten itu terletak di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Bupati Thomas mengatakan bahwa saat ini BPBD tengah mengerahkan sejumlah personelnya untuk mendata kerusakan yang terjadi di Kabupaten Lembata akibat gempa tersebut.
"Gempa tadi memang sangat besar. Lamanya sekitar satu menit lebih. Kami berhamburan keluar semua," ujar dia.
Bupati mengatakan akan terus memberikan informasi terbaru soal bencana gempa bumi yang terjadi di Laut Flores.
BMKG menyatakan gempa bumi bermagnitudo 7,5 terjadi di Laut Flores dan berpotensi memicu tsunami.
"Gempa terjadi pada pukul 10.20 WIB sekitar 112 kilometer barat laut Larantuka dengan kedalaman 12 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono ketika dihubungi di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan gempa bumi tersebut berpotensi memicu tsunami yang bisa melanda sejumlah wilayah di NTT maupun Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Margiono meminta warga di wilayah yang berpotensi terdampak gempa untuk meningkatkan kewaspadaan atau berpindah ke tempat yang lebih aman untuk menghindari ancaman tsunami.
Baca juga: Warga Larantuka berhamburan saat gempa 7,5 magnitudo
Baca juga: Gempa magnitudo 7,5 di Laut Flores berpotensi tsunami
Masyarakat Lembata bagian utara diimbau segera mengungsi
...Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, mulai dari SAR, BPBD, TNI dan Polri untuk melakukan evakuasi terhadap warga di daerah utara Pulau Lembata