Arus balik Lebaran mulai terjadi pada H+1

id ARUS BALIK

Arus balik Lebaran mulai terjadi pada H+1

Arus balik Lebaran 1439 H di Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang mulai terjadi pada H+1 atau Minggu (17/6). Tercatat sekitar 1.000 orang penumpang yang turun di pelabuhan tersebut pada Minggu (17/6). (ANTARA Foto/Benny Jahang)

"Jumlah penumpang yang tiba di pelabuhan penyeberangan feri Bolok Kupang hingga H+1 sudah tercatat sekitar 1.000 orang penumpang," kata Iptu Simon Seran.
Kupang (AntaraNews NTT) - Arus balik Lebaran di pelabuhan penyeberangan feri Bolok, Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur terjadi pada H+1 atau Minggu (17/6) dengan menurunkan sekitar 1.000 penumpang dari berbagai lintasan penyeberangan di provinsi kepulauan ini.

"Jumlah penumpang yang tiba di pelabuhan penyeberangan feri Bolok Kupang hingga H+1 sudah tercatat sekitar 1.000 orang penumpang," kata Kasubag Humas Polres Kupang Iptu Simon Seran ketika dikonfirmasi Antara melalui telpon di Kupang, Minggu (17/6).

Ia mengatakan, penumpang yang tiba di pelabuhan Feri Bolok pada Minggu (17/6) tercatat 1.000 orang penumpang yang tiba dari Pulau Flores dan Lembata serta 54 sepeda motor, tujuh unit kendaraan roda empat dan lima unit kendaraan roda enam.

Menurut dia, sekali pun jumlah penumpang yang turun di pelabuhan Feri Bolok Kupang masih tinggi, namun kondisi keamanan di daerah pelabuhan tetap aman dan kondusif.

Baca juga: Puncak Arus Balik Terjadi Minggu
Arus balik Lebaran 1439 H di Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang mulai terjadi pada H+1 atau Minggu (17/6). Tercatat sekitar 1.000 orang penumpang yang turun di pelabuhan tersebut pada Minggu (17/6). (ANTARA Foto/Benny Jahang)
"Kondisi keamanan masih terpantau aman. Semua tim gabungan pengamanan Idul Fitri 1439 H masih tetap siaga melakukan pengamanan di pelabuhan Bolok yang merupakan pelabuhan Feri teramai di Pulau Timor," katanya.

Simon menjelaskan, pada Minggu (17/6) semua jalur penyeberangan dari Kupang menuju Pulau Rote dibatalkan karena terkendala cuaca buruk.

"Pihak syahbandar telah membatalkan keberangkatan kapal Feri tujuan Rote karena gelombang laut tinggi di perairan Pukuafu," tegasnya.

Saat ini, wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya di Kota Kupang dan sekitarnya masih terus dilanda angin kencang yang diduga menjadi pemicu terjadinya gelombang tinggi.

Tinggi gelombang pada kisaran antara 3-4 meter, dinilai sangat rawan terhadap armada pelayaran kapal feri, sehingga tindakan pihak kesyahbandaran untuk membatalkan pelayaran pada lintasan tersebut, dinilai sudag cukup tepat.

Baca juga: Sekjen kemenhub pantau arus balik di NTT
Arus balik Lebaran di Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang pada H+1 Minggu (17/6).