Sekjen kemenhub pantau arus balik di NTT

id Sekjen Kemenhub

Sekjen kemenhub pantau arus balik di NTT

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo (tengah) sedang memantau arus mudik Natal dan Tahun Baru 2018 di Bandara El Tari Kupang, Minggu. (Foto ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, Minggu, memantau perkembangan arus balik pemudik Natal di Bandara El Tari, Pelabuhan Tenau serta pelabuhan penyebarangan Bolok Kupang, NTT
Kupang (Antaranews NTT) - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, Minggu, memantau perkembangan arus balik pemudik Natal di Bandara El Tari, Pelabuhan Tenau serta pelabuhan penyebarangan Bolok Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Dalam massa mudik Natal dan Tahun Baru ini, Pak Menteri Perhubungan menugaskan seluruh pejabat eselon I dan II untuk memantau pelayanan aktivitas trasnportasi mudik di seluruh Indonesia, dan kali saya ditugaskan untuk memantau di NTT," kata Sugihardjo kepada wartawan di selah memantau arus penumpang di Bandara El Tari Kupang, Minggu.

Ia mengatakan, kondisi arus penumpang yang melalui Bandara El Tari selama musim libur Natal dan Tahun Baru mengalami lonjakan sehingga telah disiasati dengan penambahan enam penerbangan (extra flight).

Extra flight dilayani dua maskapai yakni Nam Air yang menambah lima penerbangan untuk rute antarwilayah dalam provinsi dan satu penerbangan dari Garuda Indonesia untuk rute Kupang-Makassar.

Sugihardjo mengatakan, pertumbuhan penumpang pesawat pada sejumlah bandara di NTT telah mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Ia mencontohkan, kapasitas terminal penumpang di Bandara El Tari yang didesain untuk menpung sebanyak 1,3 juta penumpang per tahun, namun sekarang terlampaui hingga 1,9 juta penumpang.

"Sehingga pihak Angkasa Pura I seperti yang disampaikan GM sudah merencanakan akan membangun terminal penumpang dua lantai agar kapasitanya terpenuhi," katanya.

"Termasuk di El Tari juga akan dibangun apron untuk tiga parking stand kelas Boeing sehingga total bisa menampung 15 pesawat," katanya.

Sugihardjo menambahkan, selain bandara, pemantauan arus penumpang juga dilakukan di pelabuhan penyeberangan setempat untuk mengetahui aktivitasnya di tengah kondisi cuaca buruk.

"Karena dalam musim mudik Natal dan Tahun Baru ini yang paling menjadi perhatian yaitu kondisi cuaca, jadi sudah ada arahan dari Pak Menteri ke seluruh Syahbandar agar tidak boleh menerbitkan surat perintah berlayar apabila kondisi cuacanya tidak memungkinkan," katanya.