"Kami optimistis Kabupaten Kupang mampu menjadi sentra produksi garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional, karena potensi garam di daerah ini sangat melimpah," kata Bupati Kupang Ayub Titu Eki ketika memulai pembangunan industri garam milik PT Timor Livestock Lestari di Desa Nunkurus, Sabtu (23/6).
PT Timor Livestock Lestari mengelola tambak garam dalam kawasan seluas 300 hektare di Desa Nunkurus yang merupakan kawasan HGU PT Pangung Guna Ganda Semesta (PGGS) yang telah diakusisi kepada PT Puncak Keemasan Garam Dunia (PKGD).
Ayub mengatakan pemerintah memberikan rekomendasi kepada PT Timor Livestock Lestari untuk mengelola tambak garam seluas 300 hektare di Desa Nunkurus untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi masyarakat di daerah itu.
"Lahan tambak garam di Desa Nunkurus sangat potensial sehingga perlu dikelola secara baik untuk mendorong kemajuan pembangunan daerah ini," katanya menegaskan.
Baca juga: PT Garam diminta optimalkan pengelolaan lahan
Ia mengatakan, daerah itu harus menjadi daerah sentra garam terbesar di NTT guna memenuhi kebutuhan garam nasional yang terus meningkat setiap tahun, sehingga akan mendorong masuknya perusahan garam nasional yang lain untuk mengelola potensi garam di daerah ini.
"Semakin banyak perusahan yang masuk ke Kabupaten Kupang untuk berinvestasi garam akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.Ayub berharap perusahan garam yang berinvetasi di daerah itu tetap menggandeng masyarakat sebagai mitra dalam pengembangan usaha garam, sehingga kehadiran investasi garam memiliki manfaat langsung terhadap pembangunan ekonomi masyarakat. "Masyarakat harus dilibatkan sehingga roda ekonomi terus berkembang pesat," katanya.
Bupati dua periode yang mengakhiri masa jabatannya pada September 2018 itu menambahkan, selain PT Timor Livestock Lestari sejumlah perusahan garam seperti PT Garam (Persero), PT Garam Indo Nasional juga sedang mengembangkan potensi garam di beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Kupang yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse itu.
Baca juga: Masyarakat Kupang dukung investasi garam