Kupang (AntaraNews NTT) - Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur meminta penyelenggara Tour de Flores (TDF) membangun komunikasi dengan pemerintah kabupaten di daratan Pulau Flores untuk kepentingan penyelenggaraan event tahunan itu.
"Kami sudah meminta perwakilan penyelenggara TdF di NTT untuk membangun komunikasi dengan pemerintah kabupaten. Pemerintah juga perlu mendengar penjelasan sebelum menyiapkan pembiayaan," kata Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata Provinsi NTT Eden Klakik kepada Antara di Kupang, Rabu (11/7).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan penundaan penyelenggaraan Tour de Flores 2018 ke 2019 oleh penyelenggara karena pemerintah di daratan Pulau Flores tidak mengalokasikan anggaran.
Chairman Tour de Flores, Primus Dorimulu mengatakan Tour de Flores 2018 akan diundur untuk dilaksanakan pada 2019. TdF 2018 ditunda 2019. Diharapkan dengan gubernur yang baru, TdF bisa rutin digelar setiap tahun," katanya.
Baca juga: Tour de Flores 2018 ditunda
Dia menambahkan, anggaran untuk membiayai pelaksanaan Tour de Flores sekitar Rp15 miliar. Dalam hubungan dengan besarnya anggaran itu, pemerintah kabupaten menanggung anggaran sebesar Rp800 juta hingga Rp1 miliar pada setiap kegiatan.
Anggaran tertinggi yang harus disiapkan adalah Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan Manggarai Barat di ujung barat Pulau Flores. Dua daerah ini menanggung biaya lebih besar karena Flores Timur sebagai tempat start, para atlet harus bermalam selama dua malam di daerah itu.
Selain peserta menginap dua malam, para peserta harus dilayani untuk empat kali makan dan ada open ceremony. "Sementara itu di Labuan Bajo, Manggarai Barat, ada kegiatan closing ceremony," katanya Dorimulu.
Eden Klakik mengatakan, akan terus melakukan kontak dengan Yayasan Alsemat agar ada komunikasi dengan pemerintah kabupaten untuk membahas kegiatan dan biaya yang diperlukan.
Dia berharap, TdF 2018 bisa tetap dilaksanakan karena Pemerintah Provinsi NTT telah mengalokasikan anggaran dalam APBD Perubahan 2018 untuk membantu membiayai kegiatan itu.
Baca juga: Thomas Lebas Pimpin Tour de Flores
Dispar minta penyelenggara TdF berkomunikasi dengan pemkab
Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur meminta penyelenggara Tour de Flores (TDF) membangun komunikasi dengan pemerintah kabupaten di daratan Pulau Flores untuk kepentingan penyelenggaraan event tahunan itu.