Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menggelar olahraga balap sepeda internasional Tour de Flores (TdF) 2018 pada September, dari agenda tahunan yang ditetapkan tiap bulan Mei.
"Kondisi itu disebabkan alokasi anggaran pada APBD murni 2018 tidak cukup untuk membiayai kegiatan," kata Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata Provinsi NTT Eden Klakik kepada Antara di Kupang, Rabu (4/7).
TdF digelar pertama pada 2016 dan sudah ditetapkan menjadi agenda tahunan secara nasional. "Seharusnya dilaksanakan Mei, tetapi karena alokasi anggaran hanya Rp2 miliar dari total kebutuhan sekitar Rp5 miliar, penyelenggara keberatan," katanya.
Menurut dia, dalam perubahan APBD 2018, Pemerintah Provinsi NTT telah mengalokasikan tambahan anggaran sekitar Rp3,5 miliar sehingga penyelenggara sepakat untuk menggelar kegiatan ini pada September 2018.
Baca juga: Tour de Fores 2018 diundur hingga September
Mengenai persiapan, dia mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan pelaksanaan Tour de Flores setelah kegiatan parade 1.001 kuda Sandelwood di Pulau Sumba.
Saat ini, kata dia, pihaknya sedang mempersiapkan pelaksanaan parade kuda Sandelwood di Pulau Sumba yang diagendakan akan berlangsung pada 7-14 Juli 2018.
Kegiatan parade kuda Sandelwood tahun ini, direncanakan akan menjadikan Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai tuan rumah atau titik star. Setelah pelaksanaan parade kuda Sandelwood dan fertival tenun ikan, pemerintah baru akan mempersiapkan pelaksanaan Tour de Flores dan Tour de Timor 2018.
"Memang akan ada pergantian pemerintahan, tetapi kami optimis Tour de Flores maupun Tour de Timor tetap dilaksanakan karena sudah menjadi agenda nasional," katanya.
Baca juga: TDF 2016 Masih Menyisahkan Utang
Tour de Flores 2018 digelar September
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menggelar olahraga balap sepeda internasional Tour de Flores (TdF) 2018 pada September, dari agenda tahunan yang ditetapkan tiap bulan Mei.