Wakil KSAL panen perdana udang vaname di Bali

id Kasal, TNI AL panen udang, udang Bali, Program Inap

Wakil KSAL panen perdana udang vaname di Bali

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono melakukan panen perdana udang vaname di Jembrana Bali yang dikembangkan melalui Program Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP), Sabtu (16/4/2022). (ANTARA/HO-KSAL)

panen perdana udang vaname itu dilakukan panen total dan panen parsial di beberapa kolam
Kupang (ANTARA) - Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono melakukan panen perdana udang vaname di Jembrana Bali yang dikembangkan melalui Program Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP).

"Hasil panen perdana ini cukup memuaskan, ini adalah capaian yang membanggakan dan menunjukkan bahwa teknologi ini proven," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Minggu (17/4)

Program INAP merupakan cluster ekonomi Kampung Baharai Nusantara di Jembrana Bali milik TNI Angkatan Laut telah dicanangkan oleh Kasal Laksamana TNI Yudo Margono pada 23 Februari 2022.

INAP saat ini fokus pada budidaya udang vaname menggunakan teknologi karya anak bangsa yang disebut Ultra Intensive Aquagriculture-Oxibam Tech.

Ia menjelaskan panen perdana udang vaname itu dilakukan panen total dan panen parsial di beberapa kolam.

"Di Jembrana, kita sudah membangun tiga cluster INAP masing-masing 33 kolam, dan kita juga akan segera membangun hatchery untuk ketersediaan benih udangnya," katanya. 

Ia mengatakan akan terus mengembangkan program ini agar bisa berperan dalam upaya peningkatan ekonomi bangsa ke depan. 

Pada kesempatan itu, Heri juga mencoba panen menggunakan jala, diikuti juga oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba dan beberapa pejabat dari Mabes TNI AL.

Sementara itu, Doktor Joe sebagai pencipta teknologi Ultra Intensive Aquaculture - Oxibam Tech menjelaskan beberapa kelebihan teknologi ini adalah mampu menjaga kestabilan suhu antara siang dan malam.

Selain itu juga mampu menjaga kestabilan oksigen terlarut dengan menggunakan energi yang jauh lebih rendah dibanding teknologi yang sudah ada sebelumnya.

"Teknologi ini sudah proven dan siap dikembangkan pada cluster INAP yang akan dikembangkan oleh TNI AL, bahkan teknologi ini saya sudah serahkan ke TNI AL untuk digunakan dan di kembangkan dalam cluster cluster program INAP," ujarnya.