Kasus harian COVID-19 di Indonesia turun 217

id Update covid,Data laju covid-19,Covid-19,Kemenkes,Satgas COVID-19,Kasus aktif harian COVID-19 di Indonesia turun 217,Kas

Kasus harian COVID-19 di Indonesia turun 217

Data harian COVID-19 dan vaksinasi di Indonesia, Senin (2/5/2022). (ANTARA/HO-Kemenkes)

Ketika ingin melakukan sungkem atau bersalaman dengan orang tua harus memastikan bahwa dalam kondisi yang sehat...

Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan, terdapat penurunan kasus aktif harian di Indonesia sebanyak 217 jiwa dan secara total menjadi 7.257 kasus aktif, sementara 14 orang dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19 pada Senin, (2/5).

Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 168 kasus, sehingga totalnya menjadi 6.047.208 sejak Maret 2020. Sementara angka kesembuhan harian bertambah 371 jiwa atau secara total menjadi 5.883.664 jiwa.

Sementara itu, ada 45.958 spesimen yang selesai diperiksa hingga Senin siang, terdiri dari 8.492 dari Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), 73 dari tes cepat molekular (TCM), serta 37.393 dari Antigen.

Uji laboratorium melaporkan, terdapat 1 spesimen invalid dan inkonklusif. Dengan demikian positivity rate spesimen harian COVID-19 di Indonesia mencapai 1,39 persen.

Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tertinggi harian terjadi di Jakarta mencapai 88 kasus, 197 jiwa dinyatakan sembuh, sementara dua orang meninggal dunia. Provinsi dengan kasus tertinggi harian berikutnya adalah Banten mencapai 20 terkonfirmasi positif, 25 pasien sembuh, dan nihil kematian.

Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus harian COVID-19 tertinggi ketiga pada Senin mencapai 15 kasus terkonfirmasi positif, 48 orang dinyatakan sembuh, dan tiga pasien meninggal dunia.

Provinsi Bali ada di urutan keempat dengan 10 kasus positif harian, 16 pasien dinyatakan sembuh, dan dua kasus meninggal dunia. Selanjutnya Jawa Tengah dengan kasus harian mencapai sembilan kasus, 17 pasien sembuh, dan lima kematian.

Sebelumnya, Dokter spesialis pulmonologi dari RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Pompini Agustina S., mengingatkan agar masyarakat yang melakukan silaturahim saat mudik Lebaran untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan terutama ketika menghadapi orang lanjut usia yang masuk dalam kelompok rentan.

Berbicara dalam diskusi virtual Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Pompini mengatakan ketika ingin melakukan sungkem atau bersalaman dengan orang tua harus memastikan bahwa dalam kondisi yang sehat dan tetap melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker.

"Karena kita kadang yang usia muda ini tidak merasa ada keluhan. Tetapi kita harus menilai diri kita apakah selama ini sudah melakukan protokol kesehatan dengan benar atau tidak," ujar Ketua Tim Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI Prof Dr Sulianti Saroso itu.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Taiwan tembus 10.000 per hari

Baca juga: Dirjen WHO bilang kita semakin buta tentang penularan COVID