Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Inspektur Jenderal Polisi Djoko Poerwanto memastikan kondisi terkini Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat, kembali normal pasca terjadinya konflik sosial antarwarga pada akhir pekan lalu, Minggu (1/5).
"Alhamdulillah kondisinya kini berangsur membaik," kata Djoko dikutip melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Sabtu, (7/5).
Djoko menyampaikan hal tersebut usai melakukan kunjungan bersama Gubernur NTB, Bupati Lombok Barat, beserta pejabat pemerintah lainnya, Jumat (6/5).
Dalam kegiatan tersebut, Djoko yang mendampingi Gubernur NTB turut memberikan bantuan kepada warga Desa Mareje yang kini masih mengungsi di Markas Kepolisian Resor Lombok Barat.
Kegiatan yang turut dirangkai dengan salat Jumat bersama warga di Desa Mareje, Kapolda NTB bersama Gubernur NTB dan pejabat lainnya menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga.
Djoko pun yakin, kondisi warga Desa Mareje akan segera pulih. Permasalahan yang pernah terjadi, tidak lagi menjadi kekhawatiran warga, mengingat sudah adanya kesepakatan damai yang dibuat secara tertulis.
Kepala Polres Lombok Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Wirasto Adi Nugroho menyampaikan bahwa pihaknya sudah memberikan pelayanan terbaik kepada warga terdampak yang kini masih mengungsi di Markas Polres Lombok Barat.
Semua kebutuhan warga dipastikannya sudah dipersiapkan, baik sandang, pangan dan papan, mulai dari ketersediaan makanan, sarana mandi, sampai tempat tidur dalam bilik tenda milik Polri.
Rencananya, pengungsi yang ada di tempatnya akan ditampung hingga kondisi membaik. Perihal itu, Wirasto bersama jajarannya akan berupaya agar warga bisa segera kembali menghuni rumahnya yang terkena dampak pembakaran.
Dalam upaya pemulihan tersebut, Polri dipastikan Wirasto sudah berkolaborasi dengan sejumlah pihak. Pemulihan juga dipastikan dalam hal kesehatan maupun psikologis warga, utamanya anak-anak.
"Kita berharap, secepatnya, kondisi di Mareje segera pulih, sesuai perintah pak Kapolda NTB, kalau di atas sudah kondusif, tempat tinggalnya bisa ditempati, baru semua warga kita kembalikan kesana," ujar Wirasto.
Baca juga: Kapolda NTB: temuan kasus Omicron tak merubah skenario MotoGP
Baca juga: Polda NTB tahan 5 tersangka korupsi proyek dermaga di Gili Air