Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi dibuka menguat, dibayangi pengetatan kebijakan moneter yang agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed).
Rupiah pagi ini bergerak menguat 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.985 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.999 per dolar AS.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Kamis, mengatakan, penguatan rupiah pagi ini merupakan koreksi setelah kemarin sempat menembus nilai Rp15.000 per dolar AS dan mengingat dari sisi fundamental belum ada perubahan yang mendukung penguatan rupiah.
"Bahkan The Fed disebut masih akan lanjut melakukan pengetatan kebijakan secara lebih agresif apabila level inflasi masih tinggi. Akibatnya indeks dolar sempat menyentuh 107 yang merupakan nilai tertinggi selama 20 tahun terakhir," ujar Revandra.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melonjak 1,5 persen menjadi di atas 107 poin pada Rabu (6/7), tertinggi sejak Desember 2002.
Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu di tengah taruhan kenaikan suku bunga agresif The Fed.
Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.970 per dolar AS hingga Rp15.070 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah dekati level psikologis Rp15.000
Baca juga: Artikel - Mencermati dampak naiknya suku bunga Fed ke Indonesia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah dibuka menguat, dibayangi kebijakan agresif Bank sentral AS
Rupiah dibuka menguat dibayangi pengetatan moneter
Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu di tengah taruhan kenaikan suku bunga agresif TheĀ Fed...