PLTA Manggarai Timur segera dioperasikan

id PLN

PLTA Manggarai Timur segera dioperasikan

GM PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur Christyono (kanan) sedang berbincang-bincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarmo (kiri) dalam sebuah pertemuan dengan unsur BUMN di Kupang. (ANTARA Foto/Laurensius Molan)

Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 1,0 MW di Manggarai Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur segera dioperasikan setelah selesai dibangun oleh PT Multi Energi Dinamika
Kupang (AntaraNews NTT) - Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 1,0 MW di Manggarai Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur segera dioperasikan setelah selesai dibangun oleh PT Multi Energi Dinamika.

"PLTA di Manggarai Timur itu merupakan miliknya PT Multi Energi Dinamika, namun akan dikelolah oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk dikomersialkan. Pada triwulan IV 2018, sudah kita operasikan," kata GM PT PLN (Persero) Wilayah NTT Christyono di Kupang, Jumat (5/10).

Ia mengatakan PT PLN telah melakukan penandatanganan naskah Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) dengan PT Multi Energi Dinamika, di Jakarta pada Kamis (4/10) terkait pengoperasian PLTA baru di Manggarai Timur itu.

Ia menjelaskan kehadiran pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan ini bisa melayani sekitar 2.150 kepala keluarga di Desa Golomongkok, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur dan sekitarnya dengan daya 1.300 VA.

Ia menambahkan manfaat lain dari PLTA tersebut berupa penghematan penggunaan bahan bakar minyak karena menggunakan sumber energi dari air.

"Harapan kami nantinya juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk pengembangan pariwisata terutama wisata alam di daerah setempat," katanya.

Baca juga: Warga Wae Nenda mulai Nikmati PLTA

Menurut Christyono, PLN dan Pemerintah tetap berkomitmen mengembangkan energi ramah lingkungan dan hingga Agustus 2018, bauran energi terbarukan di NTT sudah mencapai sebesar 6,47 persen.

Ia mengatakan, khususnya di Pulau Flores sudah memiliki sejumlah energi terbarukan seperti PLTP Ulumbu, PLTP Mataloko, PLTM Ndungga, PLTM IPP Wae Roa dan PLTA Sita yang ke 5.

"Kami tetap berupaya agar energi terbarukan tetap dikembangkan sebagai sumber energi listrik di Pulau Flores mengingat potensinya juga cukup banyak," katanya.

Christyono berharap, ke depannya semakin banyak lagi energi terbarukan yang dikembangkan di NTT dengan dukungan sinergitas bersama pemerintah dan masyarakat di daerah setempat.