Satpol PP: Warga tak boleh merokok saat berwisata di bukit Labuan Bajo

id Labuan bajo, manggarai barat, ntt, kebakaran hutan dan lahan, karhutla, satpol pp, bukit sylvia, hotel ayana

Satpol PP: Warga tak boleh merokok saat berwisata di bukit Labuan Bajo

Upaya pemadaman api di bukit depan Hotel Ayana Labuan Bajo oleh petugas Satuan Pol PP Manggarai Barat, TNI, Polri, pegawai hotel Ayana, dan PLN Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (22/8/2022) malam. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

Setiap masyarakat yang mengunjungi bukit untuk melihat 'view' tidak boleh merokok. Itu rawan sekali...
Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Manggarai Barat Stef Salut meminta warga yang berkunjung ke Bukit Sylvia Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, tidak merokok dan membuang puntung rokok di atas bukit.

"Setiap masyarakat yang mengunjungi bukit untuk melihat 'view' tidak boleh merokok. Itu rawan sekali," katanya di lokasi kebakaran depan Hotel Ayana Labuan Bajo, Senin, (22/8/2022) malam.

Ia mengatakan imbauan ini sering disebarluaskan Satuan Pol PP Manggarai Barat. Apalagi di tengah kondisi angin kencang seperti saat ini, api akan mudah merambat karena kondisi tumbuhan sangat kering dan mudah terbakar.

Titik lokasi kebakaran sendiri saat ini ada dua, yakni di Bukit Sylvia yang terjadi pada pukul 18.38 Wita. Namun, ada titik kedua yang terbakar hingga malam ini di bukit depan Hotel Ayana.

Stef menyebut sumber api belum diketahui pasti. Namun kebakaran diduga berasal dari puntung rokok warga yang berada di sekitar lokasi.

"Luas area terbakar sekitar 8-10 hektare," lanjutnya.

Petugas Satpol PP tidak bekerja sendirian untuk memadamkan api. Para petugas dibantu TNI, Polri, pegawai Hotel Ayana, dan para petugas PLN ULP Labuan Bajo.

Upaya pemadaman api di depan Hotel Ayana dimulai pukul 22.20 Wita hingga kini dengan bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran dan tiga unit tangki air milik warga Labuan Bajo.

Pemadaman api cukup sulit dilakukan karena akses ke lokasi ditutupi semak belukar. Selain itu, kontur tanah berbatu yang mudah lepas menyulitkan petugas untuk naik ke atas. Hingga kini, petugas tengah berupaya memadamkan api yang terus merambat.

Baca juga: BMKG: seluruh wilayah NTT berstatus sangat mudah terbakar

Baca juga: Gelombang panas memicu kebakaran hutan di kawasan Eropa