Kupang (AntaraNews NTT) - Usaha gorengan di Kota Kupang yang umumnya dilakukan oleh para perantau dari Pulau Jawa, tampaknya sangat menjanjikan, karena dalam sehari mereka bisa meraup ratusan ribu rupiah.
Wawan, salah seorang pedagang gorengan yang mengaku menekuni profesi tersebut sejak 2009, kepada Antara di Kupang, Rabu (31/10), mengatakan dalam sehari ia bisa mendapatkan Rp300.000 - Rp400.000 dari hasil jualan tersebut.
"Dalam sehari, saya bisa mendapatkan keuntungan bersih antara Rp300.000 - Rp400.000. Kalau dalam seminggu bisa mencapai Rp2,4 juta," kata pria asal Jawa itu dengan penuh senyum.
Ia biasa menjual gorengan mulai dari petang hingga larut malam dan dagangannya selalu ramai dikunjungi para pembeli karena lokasinya berdekatan dengan kos-kosan di wilayah Oesapa Timur, Kota Kupang.
Wawan memilih menjadi wirausahawan gorengan hanya mengikuti jejak keluarganya, karena setelah sekian lama mencari pekerjaan di kantoran, tak pernah kunjung datang.
Hal yang hampir sama juga dialami Yusuf, salah seorang penjual gorengan lainnya. "Saya terpaksa beralih profesi dari penjual salome menjadi penjual gorengan karena menjual gorengan jauh lebih menguntungkan," ujarnya.
Walaupun baru tiga bulan ia menjalani usaha tersebut di Bilangan Liliba Kota Kupang, ia mampu meraup keuntungan bersih dari hasil penjualan tersebut antara Rp500.000 - Rp600.000 per hari.
“Saya baru berjualan gorengan di sini (Liliba) sekitar tiga bulan, sebelumnya saya berjualan salome. Dengan berjualan gorengan, dalam sehari saya bisa mendapat Rp500.000 - Rp600.000, jauh lebih besar dari berjualan salome," kata pria asal Lamongan itu.
Menurut Wawan dan Yusuf, untuk menghasil uang tidak harus menjadi pegawai di kantoran, tetapi bisa dimana saja yang penting ada modal dan kemauan.
"Dengan modal yang cukup serta didukung keterampilan dan motivasi, saya optimistis semua orang bisa membuka usaha untuk menata kesejahteraan hidupnya," ujar Yusuf.
Usaha gorengan di Kota Kupang sangat menjanjikan
Usaha gorengan di Kota Kupang yang umumnya dilakukan oleh para perantau dari Pulau Jawa, tampaknya sangat menjanjikan, karena dalam sehari mereka bisa meraup ratusan ribu rupiah.