Ekspedisi Kas Keliling untuk jaga kedaulatan bangsa
"Ekspedisi Kas Keliling pulau tertinggal, terdepan dan terluar (3T) adalah bagian dari cara Bank Indonesia dan TNI AL untuk menjaga kedaulatan bangsa," kata Naek Tigor Sinaga.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Bank Indonesia Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Naek Tigor Sinaga mengatakan Ekspedisi Kas Keliling pulau tertinggal, terdepan dan terluar (3T) adalah bagian dari cara Bank Indonesia dan TNI AL untuk menjaga kedaulatan bangsa.
"Kami tentu tak ingin nantinya pulau-pulau terdepan itu bernasib sama seperti Sipadan dan Ligitan, karena itu Ekspedisi Kas Keliling pulau 3T adalah cara kami untuk menjaga kedaulatan bangsa sekaligus menggaungkan rupiah di pulau 3T," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat (9/11).
Hal ini disampaikannya saat menyambut kedatangan rombongan tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T yang sudah berlayar selama sembilan hari penuh ke sejumlah pulau 3T di wilayah perairan Provinsi Maluku dan Provinsi NTT untuk menukarkan uang lusuh serta menggelar pengobatan gratis dan memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah di pulau 3T.
Ia mengatakan kehadiran Bank Indonesia di pulau 3T bersama dengan TNI AL adalah bukti bahwa negara hadir di pulau-pulau 3T itu khususnya memberikan perhatian bagi masyarakat di pulau-pulau itu.
Perhatian tersebut diberikan melalui program CSR Bank Indonesia, serta program bakti sosial pengobatan gratis yang sudah dilaksanakan selama sembilan hari tersebut.
"Kasus Sipadan dan Ligitan adalah karena kita lengah. Oleh karena itu jangan sampai ini terulang kembali," tuturnya.
Baca juga: Bank NTT berhasil tukarkan Rp300 juta uang lusuh
Naek Tigor pun mengharapkan agar kegiatan tersebut dilanjutkan lagi ke depannya, namun dilakukan dalam jangkauan wilayah NTT saja.
"Nanti saya akan berkoordinasi dengan Komandan Lantamal VII Kupang. Kalau yang baru selesai ini kan jangkauannya sangat luas. Kalau bisa nanti kita juga akan melakukan dalam jangkauan wilayah NTT saja, bekerja sama dengan Lantamal VII Kupang," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) K Sitomurang mengatakan pihaknya sangat mendukung hal tersebut.
"Namun kami juga harus berkoordinasi lagi dengan pimpinan di Mabes TNI. Kami pada dasarnya sangat mendukung," tuturnya.
Baca juga: BI tukar uang lusuh di Pulau Letti Maluku
"Kami tentu tak ingin nantinya pulau-pulau terdepan itu bernasib sama seperti Sipadan dan Ligitan, karena itu Ekspedisi Kas Keliling pulau 3T adalah cara kami untuk menjaga kedaulatan bangsa sekaligus menggaungkan rupiah di pulau 3T," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat (9/11).
Hal ini disampaikannya saat menyambut kedatangan rombongan tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T yang sudah berlayar selama sembilan hari penuh ke sejumlah pulau 3T di wilayah perairan Provinsi Maluku dan Provinsi NTT untuk menukarkan uang lusuh serta menggelar pengobatan gratis dan memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah di pulau 3T.
Ia mengatakan kehadiran Bank Indonesia di pulau 3T bersama dengan TNI AL adalah bukti bahwa negara hadir di pulau-pulau 3T itu khususnya memberikan perhatian bagi masyarakat di pulau-pulau itu.
Perhatian tersebut diberikan melalui program CSR Bank Indonesia, serta program bakti sosial pengobatan gratis yang sudah dilaksanakan selama sembilan hari tersebut.
"Kasus Sipadan dan Ligitan adalah karena kita lengah. Oleh karena itu jangan sampai ini terulang kembali," tuturnya.
Baca juga: Bank NTT berhasil tukarkan Rp300 juta uang lusuh
Naek Tigor pun mengharapkan agar kegiatan tersebut dilanjutkan lagi ke depannya, namun dilakukan dalam jangkauan wilayah NTT saja.
"Nanti saya akan berkoordinasi dengan Komandan Lantamal VII Kupang. Kalau yang baru selesai ini kan jangkauannya sangat luas. Kalau bisa nanti kita juga akan melakukan dalam jangkauan wilayah NTT saja, bekerja sama dengan Lantamal VII Kupang," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) K Sitomurang mengatakan pihaknya sangat mendukung hal tersebut.
"Namun kami juga harus berkoordinasi lagi dengan pimpinan di Mabes TNI. Kami pada dasarnya sangat mendukung," tuturnya.
Baca juga: BI tukar uang lusuh di Pulau Letti Maluku