Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur memperkuat pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dan bayi di bawah dua tahun (baduta) untuk mencegah stunting di wilayah tersebut.
"Kami melakukan PMT terfokus berbasis pangan lokal. Ibu hamil KEK makan pangan lokal selama 90 hari," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur Kamaria Lamanele ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu, (19/10/2022).
PMT terfokus ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Flores Timur, lembaga masyarakat, dan 250 pemerintah desa/kelurahan untuk menurunkan angka kasus stunting yang terimplementasi lewat program PMT Gerobak Cinta.
PMT Gerobak Cinta terbukti mampu menurunkan angka kasus stunting dari 30 persen pada tahun 2019 menjadi 22 persen pada tahun 2020. Selanjutnya inovasi ini dilakukan setiap tahunnya sehingga kasus stunting pada tahun 2021 sebesar 20,9 persen menurun menjadi 20,04 persen pada Februari 2022, lalu menurun lagi menjadi 18,2 persen pada Agustus 2022 lalu.
Kamaria menjelaskan dalam PMT terfokus ini anggota keluarga dilarang untuk berbelanja barang dari luar desa, melainkan berbelanja barang prioritas milik kader posyandu. Selanjutnya makanan dimasak oleh orang tua sasaran dan didampingi oleh tenaga kesehatan. Jenis makanan yang diberikan pun sesuai standar petugas gizi.
Beberapa jenis makanan di antaranya empek-empek kapal selam kacang merah, bola-bola nasi isi rabuk ikan, nasi ikan wortel, nugget sayur, dan olahan lainnya. Pada balita yang tidak naik berat badan diberikan pangan olahan untuk diet khusus (PDK) atau susu selama 14 hari. Setelah itu, petugas akan melakukan pemantauan setiap minggu terhadap berat badan anak.
Pada tahun 2022 ini, tersisa 3.408 anak stunting dari sasaran 18.450 anak yang diukur/ditimbang pada Agustus 2022. Sedangkan ibu hamil KEK berjumlah 805 jiwa.
Baca juga: Pemkab Mabar berikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita
Kini Dinas Kesehatan Flores Timur dan Dinas Kominfo Flores Timur berkolaborasi melakukan inovasi baru untuk memantau status gizi balita malnutrisi dengan menggunakan Aplikasi Go Cinta. Selain itu berbagai sosialisasi dan pelatihan terus diberikan sebagai bentuk edukasi terhadap penanganan masalah stunting.
Baca juga: Wabup Manggarai: Butuh kerja sama atasi kekerdilan
Kamaria berharap berbagai upaya dan komitmen bersama untuk penanganan stunting ini dapat terus menurunkan angka stunting sehingga Flores Timur memiliki generasi muda yang sehat dan bebas stunting.
Dinkes Flotim perkuat PMT ibu hamil dan baduta cegah stunting
Kami melakukan PMT terfokus berbasis pangan lokal. Ibu hamil KEK makan pangan lokal selama 90 hari...