Pemkab Mabar berikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita

id stunting manggarai barat,pencegahan stunting,penurunan stunting

Pemkab Mabar berikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita

Kegiatan penyuluhan gizi di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO)

Saat ini sedang dilaksanakan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis, sebanyak 377 ibu yang tersebar di seluruh (wilayah kerja) puskesmas...
Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat di Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil kekurangan energi kronis dan anak balita kurang gizi dalam upaya mengatasi masalah stunting di wilayah kerjanya.

"Saat ini sedang dilaksanakan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis, sebanyak 377 ibu yang tersebar di seluruh (wilayah kerja) puskesmas," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Maria Lylya Rendeng di Labuan Bajo, Senin, (17/2022).

Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat memberikan susu kepada 2.700 balita yang mengalami kekurangan gizi selama 14 hari dan kemudian memberikan makanan tambahan kepada mereka selama 14 hari.

Maria mengatakan bahwa pemerintah kabupaten berupaya menurunkan angka kasus stunting di Manggarai Barat dari 15,9 persen pada Agustus 2022 menjadi sembilan persen pada Februari 2023.

Upaya penurunan stunting yang dilakukan meliputi pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kekurangan energi kronis dan balita dengan gizi kurang serta pemberian suplemen gizi bagi remaja putri berusia 12 sampai 18 tahun.

Maria menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil dan balita dalam upaya pencegahan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat mengerahkan petugas puskesmas untuk mengunjungi dan mendata balita-balita dengan risiko stunting serta melakukan intervensi lanjutan.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi sudah meminta para petugas kesehatan mengawasi pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kekurangan energi kronis, balita kurang gizi, balita dengan berat badan rendah, dan balita yang berat badannya lambat naik.

Para petugas kesehatan juga diminta mendorong semua ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali ke fasilitas kesehatan, mengonsumsi tablet tambah darah selama 90 hari, dan melahirkan di fasilitas kesehatan.

Baca juga: Pemkab Mabar tekankan pentingnya tablet tambah darah remaja

Baca juga: Wabup Manggarai: Butuh kerja sama atasi kekerdilan