Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef A Nae Soi mengatakan, daerahnya telah mempraktikkan secara benar makna bertoleransi dalam beragama, yaitu semua umat beragama merupakan saudara dengan mengedepankan semangat cinta kasih.
"Semangat bertoleransi itu diterapkan dalam kehidupan beragama setiap umat beragama di daerah ini, sesuai dengan keyakinan masing-masing. Sehingga NTT menjadi daerah Nusa Terindah Toleransi-nya," kata Wagub Josef A Nae Soi dalam kegiatan acara penutupan kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional II di stadion olah raga Oepoi Kupang, Senin, (31/10/2022).
Ia mengajak semua masyarakat lintas agama di NTT untuk terus mengalang persatuan antar umat beragama di provinsi berbasis kepulauan itu.
Menurut dia, NTT sebagai daerah dengan julukan Nusa Terindah Toleransi harus mengalang persatuan yang sudah digariskan para pendahulu kita dengan terus menjaga semangat toleransi.
Ia mengatakan, ada dua toleransi, yaitu toleransi dokmatis sehingga tidak ada orang di muka bumi Indonesia ini yang bisa melecehkan iman dari seseorang yang memeluk agama tertentu karena Indonesia berbasiskan toleransi dokmatis.
"Sehingga terhadap pandangan saudara-saudara kita yang berkeyakinan lain lahirlah toleransi sifilius yang artinya cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri,"kata Josef A Nae Soi.
Dia mengatakan, kegiatan Pesparani Katolik Nasional II telah selesai sehingga para peserta dari 34 provinsi untuk membawa kabar gembira ke daerahnya tentang hal-hal yang menyenangkan dalam kegiatan Pesparani.
"Apabila ada kekurangan selama berada di NTT agar biarkan semuanya ditinggalkan di Kupang. Kami berharap para peserta datang lagi ke NTT yang memiliki banyak potensi wisata untuk menikmati obyek wisata alam maupun budaya yang sangat eksotik," kata Josef A Nae Soi dalam kegiatan yang juga dihadiri Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi.
Dia mengatakan apa yang dikatakan Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang dalam misa penutupan Pesparani II bahwa pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional II dilaksanakan karena ada dasar hukumnya yaitu Peraturan Pemerintah (PP) sehingga seharusnya semua Pemerintah wajib mendukungnya.
"Apa yang dikatakan Mgr Petrus Turang adalah benar karena ada dasar hukumnya dalam melaksanakan Pesparani ini sehingga semua pemerintah daerah wajib mendukung kegiatan ini," kata Josef A Nae Soi.
Tangkapan Layar- Para peserta Pesparani II sedang mengikuti acara penutupan kegiatan Pesparani II yang berlangsung stadion olah raga Oepoi di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (31/10). (ANTARA/Benny Jahang)
Sementara itu Ketua Umum Pesparani Katolik Nasional II Kiai Haji Jamaludin Ahmad dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan Pesparani Katolik Nasional II di Kota Kupang (28-31/10) berlangsung dengan aman dan sukses dengan 13 mata lomba yang dilombakan dalam kegiatan yang diikuti 2.102 peserta dari 34 provinsi seluruh Indonesia.
Penyelenggara Pesparani Katolik Nasional II terlaksana atas dukungan umat lintas agama baik sebagai panitia juga dalam acara-acara yang didukung semua umat beragama dan para uskup seluruh Indonesia, aparat TNI/Polri dalam kegiatan besar ini sehingga dapat berlangsung aman dan sukses.
Hadir secara langsung dalam kegiatan penutupan Pesparani II yaitu Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi, Gubernur Sulawesi Tenggara Haji Ali Mazi, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jawa Barat, H.Barnas Adjidin serta para tokoh-tokoh agama di NTT, Uskup Agung Kupang mewakili KWI Pusat Mgr Petrus Turang Pr, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni, penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh serta para peserta Pesparani dari 34 provinsi seluruh Indonesia dan belasan ribu umat Katolik di Kota Kupang yang ikut hadir dalam kegiatan misa penutupan Pesparani II .
Baca juga: Uskup Turang: Pesparani II perluas hidup iman umat Katolik
Baca juga: Kuliner Se'i direkomendasikan bagi peserta Pesparani
"Semangat bertoleransi itu diterapkan dalam kehidupan beragama setiap umat beragama di daerah ini, sesuai dengan keyakinan masing-masing. Sehingga NTT menjadi daerah Nusa Terindah Toleransi-nya," kata Wagub Josef A Nae Soi dalam kegiatan acara penutupan kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional II di stadion olah raga Oepoi Kupang, Senin, (31/10/2022).
Ia mengajak semua masyarakat lintas agama di NTT untuk terus mengalang persatuan antar umat beragama di provinsi berbasis kepulauan itu.
Menurut dia, NTT sebagai daerah dengan julukan Nusa Terindah Toleransi harus mengalang persatuan yang sudah digariskan para pendahulu kita dengan terus menjaga semangat toleransi.
Ia mengatakan, ada dua toleransi, yaitu toleransi dokmatis sehingga tidak ada orang di muka bumi Indonesia ini yang bisa melecehkan iman dari seseorang yang memeluk agama tertentu karena Indonesia berbasiskan toleransi dokmatis.
"Sehingga terhadap pandangan saudara-saudara kita yang berkeyakinan lain lahirlah toleransi sifilius yang artinya cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri,"kata Josef A Nae Soi.
Dia mengatakan, kegiatan Pesparani Katolik Nasional II telah selesai sehingga para peserta dari 34 provinsi untuk membawa kabar gembira ke daerahnya tentang hal-hal yang menyenangkan dalam kegiatan Pesparani.
"Apabila ada kekurangan selama berada di NTT agar biarkan semuanya ditinggalkan di Kupang. Kami berharap para peserta datang lagi ke NTT yang memiliki banyak potensi wisata untuk menikmati obyek wisata alam maupun budaya yang sangat eksotik," kata Josef A Nae Soi dalam kegiatan yang juga dihadiri Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi.
Dia mengatakan apa yang dikatakan Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang dalam misa penutupan Pesparani II bahwa pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional II dilaksanakan karena ada dasar hukumnya yaitu Peraturan Pemerintah (PP) sehingga seharusnya semua Pemerintah wajib mendukungnya.
"Apa yang dikatakan Mgr Petrus Turang adalah benar karena ada dasar hukumnya dalam melaksanakan Pesparani ini sehingga semua pemerintah daerah wajib mendukung kegiatan ini," kata Josef A Nae Soi.
Penyelenggara Pesparani Katolik Nasional II terlaksana atas dukungan umat lintas agama baik sebagai panitia juga dalam acara-acara yang didukung semua umat beragama dan para uskup seluruh Indonesia, aparat TNI/Polri dalam kegiatan besar ini sehingga dapat berlangsung aman dan sukses.
Hadir secara langsung dalam kegiatan penutupan Pesparani II yaitu Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi, Gubernur Sulawesi Tenggara Haji Ali Mazi, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jawa Barat, H.Barnas Adjidin serta para tokoh-tokoh agama di NTT, Uskup Agung Kupang mewakili KWI Pusat Mgr Petrus Turang Pr, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni, penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh serta para peserta Pesparani dari 34 provinsi seluruh Indonesia dan belasan ribu umat Katolik di Kota Kupang yang ikut hadir dalam kegiatan misa penutupan Pesparani II .
Baca juga: Uskup Turang: Pesparani II perluas hidup iman umat Katolik
Baca juga: Kuliner Se'i direkomendasikan bagi peserta Pesparani