Kupang (AntaraNews NTT) - Kapal wisata milik PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) yang disiapkan untuk mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, dan sekitarnya sudah tiba di Labuan Bajo.
General Manager PT ASDP Cabang Labuan Bajo M Yasin saat dihubungi Antara dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu, (21/11), mengatakan bahwa kapal itu baru tiba pada Selasa (20/11) siang. "Kapalnya sudah tiba, dan sedang disiapkan untuk percobaan pelayaran perdana," katanya.
Yasin mengatakan bahwa setelah memulai percobaan pelayaran, kapal itu dijadwalkan langsung diresmikan pada Kamis (29/11).
Ia mengatakan, kapal tersebut dijadwalkan akan diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno jika tak ada halangan, Serta dihadiri juga oleh Gubernur NTT Viktor B Laiskodat.
Kapal tersebut kata dia akan melayani pelayaran wisata ke sejumlah kawasan wisata dari Labuan Bajo ke Pulau Komodo, serta ke pulau-pulau yang mempunyai dermaga. "Rutenya untuk sementara ke Pulau Komodo. Pada intinya pelayanannya ke kawasan wisata yang mempunyai dermaga untuk berlabuh," tambah dia.
Kapal yang diberi nama KMP Komodo itu akan resmi berlayar dan melayani wisatawan pada hari itu juga.
Baca juga: Kapal wisata milik ASDP akan segera beroperasi
Baca juga: ASDP Kupang benahi penjualan tiket otomatis
Sebelumnya Sekretaris PT (Persero) ASDP Ferry Indonesia Imelda Aliani mengatakan bahwa pembangunan dan penempatan kapal pesiar jenis kapal motor penyeberangan (KMP) itu untuk membantu pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
"Selain itu juga akan menjadi moda alternatif bagi masyarakat dan seluruh wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo," tambah dia.
Sejak awal, rencana kehadiran KMP Komodo di Labuan Bajo kata dia sudah mendapatkan dukungan dari Gubernur NTT sebagai alternatif moda transportasi laut ke pulau Komodo dan sekitarnya, yang diharapkan menjadi bagian dari komunitas penyedia kapal wisata yang telah hadir sebelumnya di Labuan Bajo.
Tentunya, Pemerintah daerah telah berupaya untuk mengatur seluruh pelaku pariwisata di Labuan Bajo, khususnya angkutan umum di laut agar dapat bersaing dengan sehat dan mendapat manfaat yang adil atas potensi ekonomi dari sektor pariwisata, serta dapat memberikan rasa nyaman bagi para wisatawan.
Tidak hanya Pemprov NTT, Gerakan Peduli Pariwisata Manggarai (GP2M) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia juga menyambut baik dan mendukung upaya Pemerintah Daerah dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam menyediakan moda transportasi aman, nyaman, dan terjangkau bagi wisatawan domestik maupun internasional yang ingin menikmati keindahan alam di Kepulauan Komodo melalui kehadiran KMP Komodo.
Dengan kebutuhan yang sangat besar tersebut, kapasitas KMP Komodo hanya dapat mengangkut penumpang (bukan logistik) maksimal 80 orang per trip per hari dengan kecepatan 9 knot.
Selain itu, KMP Komodo hanya dapat bersandar di Pulau Komodo, sehingga KMP Komodo juga dapat menjadi feeder bagi perahu kecil untuk mencapai destinasi lainnya.
"Dengan demikian, kerjasama yang baik antar komunitas kapal wisata sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang akan terus berkembang seiiring dengan mulai dibangunnya berbagai infrastruktur pariwisata di Labuan Bajo," ujar dia.
General Manager PT ASDP Cabang Labuan Bajo M Yasin saat dihubungi Antara dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu, (21/11), mengatakan bahwa kapal itu baru tiba pada Selasa (20/11) siang. "Kapalnya sudah tiba, dan sedang disiapkan untuk percobaan pelayaran perdana," katanya.
Yasin mengatakan bahwa setelah memulai percobaan pelayaran, kapal itu dijadwalkan langsung diresmikan pada Kamis (29/11).
Ia mengatakan, kapal tersebut dijadwalkan akan diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno jika tak ada halangan, Serta dihadiri juga oleh Gubernur NTT Viktor B Laiskodat.
Kapal tersebut kata dia akan melayani pelayaran wisata ke sejumlah kawasan wisata dari Labuan Bajo ke Pulau Komodo, serta ke pulau-pulau yang mempunyai dermaga. "Rutenya untuk sementara ke Pulau Komodo. Pada intinya pelayanannya ke kawasan wisata yang mempunyai dermaga untuk berlabuh," tambah dia.
Kapal yang diberi nama KMP Komodo itu akan resmi berlayar dan melayani wisatawan pada hari itu juga.
Baca juga: Kapal wisata milik ASDP akan segera beroperasi
Baca juga: ASDP Kupang benahi penjualan tiket otomatis
Sebelumnya Sekretaris PT (Persero) ASDP Ferry Indonesia Imelda Aliani mengatakan bahwa pembangunan dan penempatan kapal pesiar jenis kapal motor penyeberangan (KMP) itu untuk membantu pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
"Selain itu juga akan menjadi moda alternatif bagi masyarakat dan seluruh wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo," tambah dia.
Sejak awal, rencana kehadiran KMP Komodo di Labuan Bajo kata dia sudah mendapatkan dukungan dari Gubernur NTT sebagai alternatif moda transportasi laut ke pulau Komodo dan sekitarnya, yang diharapkan menjadi bagian dari komunitas penyedia kapal wisata yang telah hadir sebelumnya di Labuan Bajo.
Tentunya, Pemerintah daerah telah berupaya untuk mengatur seluruh pelaku pariwisata di Labuan Bajo, khususnya angkutan umum di laut agar dapat bersaing dengan sehat dan mendapat manfaat yang adil atas potensi ekonomi dari sektor pariwisata, serta dapat memberikan rasa nyaman bagi para wisatawan.
Tidak hanya Pemprov NTT, Gerakan Peduli Pariwisata Manggarai (GP2M) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia juga menyambut baik dan mendukung upaya Pemerintah Daerah dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam menyediakan moda transportasi aman, nyaman, dan terjangkau bagi wisatawan domestik maupun internasional yang ingin menikmati keindahan alam di Kepulauan Komodo melalui kehadiran KMP Komodo.
Dengan kebutuhan yang sangat besar tersebut, kapasitas KMP Komodo hanya dapat mengangkut penumpang (bukan logistik) maksimal 80 orang per trip per hari dengan kecepatan 9 knot.
Selain itu, KMP Komodo hanya dapat bersandar di Pulau Komodo, sehingga KMP Komodo juga dapat menjadi feeder bagi perahu kecil untuk mencapai destinasi lainnya.
"Dengan demikian, kerjasama yang baik antar komunitas kapal wisata sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang akan terus berkembang seiiring dengan mulai dibangunnya berbagai infrastruktur pariwisata di Labuan Bajo," ujar dia.