Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) menggelar pertemuan untuk membahas pemanfaatan sumber daya kelautan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan laut dengan mengedepankan tiga aspek yakni perlindungan, pemanfaatan, dan keberlanjutan," kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dalam siaran persnya yang diterima di Kupang, NTT, Kamis (10/11/2022).
Ia mengatakan hal itu usai bertemu Tim Penilai Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi (Evika) KKP di Kupang, Kamis.
Nae Soi mengatakan dengan kondisi geografis NTT yang memiliki luas laut lebih besar dari pada daratan, maka pemerintah provinsi terus mendorong agar kawasan laut dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT.
Untuk mengoptimalkan perlindungan kawasan laut, kata dia, pihaknya juga terus mendorong upaya penguatan kesadaran atau pemberdayaan masyarakat.
"Memang hal ini tidak mudah, tapi kami terus lakukan sosialisasi dan edukasi serta penegakan hukum terhadap para perusak biota laut," katanya.
Ia mengatakan dari aspek pemanfaatan, pemerintah provinsi mengedepankan prinsip terbatas dan terukur. Masyarakat, kata dia, boleh mengambil hasil laut tetapi dengan cara-cara yang wajar dan normal, bukan dengan lakukan pengeboman dan merusak biota laut.
Dari sisi aspek keberlanjutan, lanjutnya, ditekankan pada upaya menjaga kebersihan laut dengan mendorong kesadaran masyarakat terutama di wilayah pesisir pantai untuk menjaga kebersihan kawasan laut.
"Edukasi kami lakukan agar masyarakat menyadari dan menjaga biota laut lainnya bisa berkembang baik dan memberi hidup yang berkualitas bagi manusia," katanya.
Lebih lanjut, Nae Soi juga mengapresiasi dukungan KKP dan juga pihak Bank Dunia untuk meningkatkan konservasi kawasan laut di NTT.
Ia berharap kerja sama dapat ditingkatkan lagi untuk mendorong peningkatan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir di NTT.
Sementara itu, perwakilan Tim Penilai Evika KKP Hendra Yusran Sirry mengatakan pihaknya melakukan penilaian untuk memperkuat kawasan konservasi, baik yang dikelola pemerintah pusat maupun daerah agar lebih bermanfaat.
"Kami ingin agar pengelolaan kawasan konservasi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah," katanya.
Hendra menambahkan, pihaknya akan melakukan penilaian lapangan pada kawasan konservasi di Pantai Oesina Kabupaten Kupang dan kawasan konservasi laut di Kabupaten Alor.
Baca juga: KKP -MSC melanjutkan kerja sama perikanan berkelanjutan
Baca juga: KKP bentuk kampung budidaya di Semau
"Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan laut dengan mengedepankan tiga aspek yakni perlindungan, pemanfaatan, dan keberlanjutan," kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dalam siaran persnya yang diterima di Kupang, NTT, Kamis (10/11/2022).
Ia mengatakan hal itu usai bertemu Tim Penilai Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi (Evika) KKP di Kupang, Kamis.
Nae Soi mengatakan dengan kondisi geografis NTT yang memiliki luas laut lebih besar dari pada daratan, maka pemerintah provinsi terus mendorong agar kawasan laut dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT.
Untuk mengoptimalkan perlindungan kawasan laut, kata dia, pihaknya juga terus mendorong upaya penguatan kesadaran atau pemberdayaan masyarakat.
"Memang hal ini tidak mudah, tapi kami terus lakukan sosialisasi dan edukasi serta penegakan hukum terhadap para perusak biota laut," katanya.
Ia mengatakan dari aspek pemanfaatan, pemerintah provinsi mengedepankan prinsip terbatas dan terukur. Masyarakat, kata dia, boleh mengambil hasil laut tetapi dengan cara-cara yang wajar dan normal, bukan dengan lakukan pengeboman dan merusak biota laut.
Dari sisi aspek keberlanjutan, lanjutnya, ditekankan pada upaya menjaga kebersihan laut dengan mendorong kesadaran masyarakat terutama di wilayah pesisir pantai untuk menjaga kebersihan kawasan laut.
"Edukasi kami lakukan agar masyarakat menyadari dan menjaga biota laut lainnya bisa berkembang baik dan memberi hidup yang berkualitas bagi manusia," katanya.
Lebih lanjut, Nae Soi juga mengapresiasi dukungan KKP dan juga pihak Bank Dunia untuk meningkatkan konservasi kawasan laut di NTT.
Ia berharap kerja sama dapat ditingkatkan lagi untuk mendorong peningkatan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir di NTT.
Sementara itu, perwakilan Tim Penilai Evika KKP Hendra Yusran Sirry mengatakan pihaknya melakukan penilaian untuk memperkuat kawasan konservasi, baik yang dikelola pemerintah pusat maupun daerah agar lebih bermanfaat.
"Kami ingin agar pengelolaan kawasan konservasi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah," katanya.
Hendra menambahkan, pihaknya akan melakukan penilaian lapangan pada kawasan konservasi di Pantai Oesina Kabupaten Kupang dan kawasan konservasi laut di Kabupaten Alor.
Baca juga: KKP -MSC melanjutkan kerja sama perikanan berkelanjutan
Baca juga: KKP bentuk kampung budidaya di Semau