Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata menyelenggarakan Biannual Tourism Forum (BTF) untuk penyelenggaraan sertifikasi tenaga kerja pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Kesiapan sumber daya manusia berperan sebagai motor penggerak utama kelangsungan industri pariwisata. Dengan begitu kompetensi dan kualitas para pelaku pariwisata juga perlu terus ditingkatkan," kata Direktur Standardisasi Kompetensi Kemenparekraf, Titi Lestari di Labuan Bajo, Sabtu, (26/11/2022).
BTF yang diselenggarakan di Labuan Bajo mengangkat tema Peningkatan Kapasitas SDM Pariwisata dalam Mendukung Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB).
Terdapat empat bidang pariwisata yang menjadi fokus pembahasan uji kompetensi dalam rangka menjamin ketersediaan tenaga kerja terampil di sektor pariwisata yaitu sertifikasi SDM Bidang Biro Perjalanan Pariwisata, Bidang Kepemanduan, Bidang Hotel dan Restoran, dan Bidang SPA.
Titi menjelaskan ada pergeseran tren pola perilaku wisatawan yang mengarah pada pariwisata berkualitas (quality tourism). Dalam tren ini, tuntutan wisatawan untuk mendapatkan pengalaman saat berwisata makin tinggi. Hal ini pun erat kaitannya dengan kesiapan SDM di bidang kepariwisataan.
Melihat perkembangan pariwisata Labuan Bajo saat ini, lanjut dia, sertifikasi menjadi salah satu syarat wajib bagi para tenaga kerja sektor pariwisata sehingga dapat menjadi jaminan keamanan.
"Selain itu ada wujud pemenuhan standar kualitas pelayanan bagi wisatawan karena ada jaminan kompetensi dari para pelaku pariwisata," ucapnya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat Pius Baut mengatakan pembangunan infrastruktur yang terjadi di Labuan Bajo merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
Oleh karena itu, selain penataan infrastruktur, perlu adanya peningkatan SDM yang kompeten khususnya bagi para pelaku pariwisata.
"Sertifikasi pelaku pariwisata menjadi standar kualitas SDM yang terus kami kejar saat ini," ungkapnya.
Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) merupakan program berkelanjutan yang diselenggarakan Kemenparekraf sejak tahun 2019 bekerja sama dengan Bank Dunia yang menekankan pada Pengembangan SDM dengan fokus pada Peningkatan Partisipasi Lokal Dalam Perekonomian Pariwisata. Untuk wilayah Labuan Bajo sendiri terdapat 1.600 orang tersertifikasi pada empat bidang dari total target 6.900 orang.
"Kami berharap SDM pariwisata kami ke depannya menjadi salah satu produk kepariwisataan yang makin memperkuat Labuan Bajo sebagai DPSP di Indonesia," kata Pius optimis.
Kemenparekraf telah menyelenggarakan Biannual Tourism Forum (BTF) di Labuan Bajo mulai 24 November hingga 26 November 2022.
Baca juga: BPOLBF fasilitasi 15 UMKM bertemu investor dalam Floratama Academy 2022
Baca juga: BPOLBF perkuat kolaborasi penanganan limbah di Labuan Bajo
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenparekraf lakukan BTF dukung SDM tersertifikasi di Labuan Bajo
"Kesiapan sumber daya manusia berperan sebagai motor penggerak utama kelangsungan industri pariwisata. Dengan begitu kompetensi dan kualitas para pelaku pariwisata juga perlu terus ditingkatkan," kata Direktur Standardisasi Kompetensi Kemenparekraf, Titi Lestari di Labuan Bajo, Sabtu, (26/11/2022).
BTF yang diselenggarakan di Labuan Bajo mengangkat tema Peningkatan Kapasitas SDM Pariwisata dalam Mendukung Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB).
Terdapat empat bidang pariwisata yang menjadi fokus pembahasan uji kompetensi dalam rangka menjamin ketersediaan tenaga kerja terampil di sektor pariwisata yaitu sertifikasi SDM Bidang Biro Perjalanan Pariwisata, Bidang Kepemanduan, Bidang Hotel dan Restoran, dan Bidang SPA.
Titi menjelaskan ada pergeseran tren pola perilaku wisatawan yang mengarah pada pariwisata berkualitas (quality tourism). Dalam tren ini, tuntutan wisatawan untuk mendapatkan pengalaman saat berwisata makin tinggi. Hal ini pun erat kaitannya dengan kesiapan SDM di bidang kepariwisataan.
Melihat perkembangan pariwisata Labuan Bajo saat ini, lanjut dia, sertifikasi menjadi salah satu syarat wajib bagi para tenaga kerja sektor pariwisata sehingga dapat menjadi jaminan keamanan.
"Selain itu ada wujud pemenuhan standar kualitas pelayanan bagi wisatawan karena ada jaminan kompetensi dari para pelaku pariwisata," ucapnya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat Pius Baut mengatakan pembangunan infrastruktur yang terjadi di Labuan Bajo merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
Oleh karena itu, selain penataan infrastruktur, perlu adanya peningkatan SDM yang kompeten khususnya bagi para pelaku pariwisata.
"Sertifikasi pelaku pariwisata menjadi standar kualitas SDM yang terus kami kejar saat ini," ungkapnya.
Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) merupakan program berkelanjutan yang diselenggarakan Kemenparekraf sejak tahun 2019 bekerja sama dengan Bank Dunia yang menekankan pada Pengembangan SDM dengan fokus pada Peningkatan Partisipasi Lokal Dalam Perekonomian Pariwisata. Untuk wilayah Labuan Bajo sendiri terdapat 1.600 orang tersertifikasi pada empat bidang dari total target 6.900 orang.
"Kami berharap SDM pariwisata kami ke depannya menjadi salah satu produk kepariwisataan yang makin memperkuat Labuan Bajo sebagai DPSP di Indonesia," kata Pius optimis.
Kemenparekraf telah menyelenggarakan Biannual Tourism Forum (BTF) di Labuan Bajo mulai 24 November hingga 26 November 2022.
Baca juga: BPOLBF fasilitasi 15 UMKM bertemu investor dalam Floratama Academy 2022
Baca juga: BPOLBF perkuat kolaborasi penanganan limbah di Labuan Bajo
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenparekraf lakukan BTF dukung SDM tersertifikasi di Labuan Bajo