Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengimbau para wisatawan yang melakukan aktivitas wisata di Labuan Bajo dan wilayah lainnya di Pulau Flores serta masyarakat untuk mengenakan masker guna mencegah dampak abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Selalu menggunakan masker dan kaca mata saat beraktivitas di luar rumah serta mengurangi aktivitas di luar rumah demi menjaga kesehatan dan mencegah gangguan pernapasan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Dwi Marhen Yono di Labuan Bajo, Selasa.
Wilayah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan sejumlah kabupaten lainnya di Pulau Flores terdampak abu vulkanik akibat Gunung Lewotobi yang kembali erupsi pada Senin (7/7) siang.
Marhen menambahkan abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan menggunakan masker dapat membantu mengurangi risiko menghirup abu vulkanik yang berbahaya.
"Jika tidak ada keperluan mendesak diimbau untuk membatasi aktivitas di luar ruangan guna mengurangi paparan abu vulkanik," ujar Marhen.
Ia juga mengingatkan agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan endapan abu vulkanik sebaiknya segera dibersihkan menggunakan air agar tidak beterbangan dan terhirup.
"Penuhi asupan cairan dengan minum air putih dalam jumlah cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu membersihkan partikel abu yang mungkin terhirup dari saluran pernapasan," katanya.
Jika Anda mengalami batuk, sesak napas, atau gejala lainnya akibat paparan abu vulkanik, lanjut dia, diharapkan agar wisatawan dan warga segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Ikuti informasi terkini dengan memantau perkembangan dan ikuti arahan dari pihak terkait serta layanan darurat untuk mengetahui kondisi dan rekomendasi terkini," katanya.
Ia juga menjelaskan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo bersama pemangku kepentingan terkait, termasuk BPOLBF juga telah membentuk Posko Kesiapsiagaan Laut yang berperan dalam koordinasi dan penyebaran informasi terkait perkembangan situasi dan kondisi terkini erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terdapat di ruang udara Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Meskipun sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi sudah tidak terpantau lagi melalui satelit, namun partikel abu vulkanik masih bisa berada di udara dekat permukaan atau lapisan bawah atmosfer," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran.
Ia menambahkan partikel abu vulkanik sangat halus dan ringan, sehingga dapat tersuspensi di udara untuk waktu yang cukup lama, terutama saat angin udara kering dan angin kencang.
Abu vulkanik yang jatuh pada Senin (7/7) malam masih menempel di kendaraan, kaca jendela, atap rumah, dan permukaan tanah di Manggarai Barat.
"Udara yang kita hirup hari ini terasa gatal di hidung dan tenggorokan, atau mata masih terasa perih, sehingga ini merupakan salah satu indikasi bahwa sebaran abu vulkanik yang sampai ke darat tadi malam masih ada di sekitar kita," ujarnya.

