Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur memperkuat forum lintas sektor dari kecamatan dan desa untuk tetap mempertahankan status eliminasi malaria yang baru saja diperoleh pada tahun ini.
"Kita dapat sertifikat eliminasi malaria bukan berarti lengah. Kita tetap jaga, jadi masyarakat yang datang dari wilayah endemik harus segera lapor ke desa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terdekat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo drg Emerentiana Reni Wahjunigsih ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu, (14/12/2022).
Kabupaten Nagekeo merupakan satu dari dua kabupaten di NTT yang mendapatkan Sertifikat Eliminasi Malaria.
Eliminasi malaria upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam suatu wilayah geografi tertentu.
Emerentiana menjelaskan Kabupaten Nagekeo saat ini telah bebas malaria yang merupakan kasus penularan setempat.
Hal itu telah dinilai oleh Kementerian Kesehatan dan lembaga penelitian yang beberapa waktu lalu melakukan pengawasan lewat pendataan, sistem digitalisasi, dan turun ke lokasi.
Dalam forum lintas sektor ini, ia mengapresiasi upaya para camat dan kepala desa untuk membantu para tenaga kesehatan dalam mempertahankan status eliminasi malaria ini.
Mereka, katanya, membangun sistem untuk menekan malaria dari wilayah endemik malaria, seperti Papua, Maluku, dan Pulau Sumba.
Dia menyebut telah melakukan pertemuan melibatkan camat dan desa karena desa menjadi garda terdepan untuk turut menjaga orang dari luar wilayah endemik malaria.
"Kita melakukan cek darah dan diberi pengobatan. Selain itu masyarakat juga harus menjaga kebersihan," katanya.
Ia menyebut adanya sinergi dana yang baik untuk permasalahan kesehatan dan komitmen pimpinan daerah untuk mengentaskan masalah kesehatan, khususnya malaria, yang menjadi salah satu dukungan penting untuk menangani masalah malaria.
Baca juga: Eliminasi malaria jaminan bagi wisatawan ke Manggarai Barat
Emerentiana juga berharap, para tenaga kesehatan bisa terlibat aktif dalam setiap musyawarah di desa.
Baca juga: Kasus malaria global meningkat lebih lambat pada 2021, menurut WHO
"Orang bisa datang ke Nagekeo karena bebas malaria. Kita informasi ini karena wisatawan, bule-bule biasanya takut malaria, diare. Tapi Nagekeo sudah aman, bebas malaria," ucapnya.
"Kita dapat sertifikat eliminasi malaria bukan berarti lengah. Kita tetap jaga, jadi masyarakat yang datang dari wilayah endemik harus segera lapor ke desa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terdekat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo drg Emerentiana Reni Wahjunigsih ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu, (14/12/2022).
Kabupaten Nagekeo merupakan satu dari dua kabupaten di NTT yang mendapatkan Sertifikat Eliminasi Malaria.
Eliminasi malaria upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam suatu wilayah geografi tertentu.
Emerentiana menjelaskan Kabupaten Nagekeo saat ini telah bebas malaria yang merupakan kasus penularan setempat.
Hal itu telah dinilai oleh Kementerian Kesehatan dan lembaga penelitian yang beberapa waktu lalu melakukan pengawasan lewat pendataan, sistem digitalisasi, dan turun ke lokasi.
Dalam forum lintas sektor ini, ia mengapresiasi upaya para camat dan kepala desa untuk membantu para tenaga kesehatan dalam mempertahankan status eliminasi malaria ini.
Mereka, katanya, membangun sistem untuk menekan malaria dari wilayah endemik malaria, seperti Papua, Maluku, dan Pulau Sumba.
Dia menyebut telah melakukan pertemuan melibatkan camat dan desa karena desa menjadi garda terdepan untuk turut menjaga orang dari luar wilayah endemik malaria.
"Kita melakukan cek darah dan diberi pengobatan. Selain itu masyarakat juga harus menjaga kebersihan," katanya.
Ia menyebut adanya sinergi dana yang baik untuk permasalahan kesehatan dan komitmen pimpinan daerah untuk mengentaskan masalah kesehatan, khususnya malaria, yang menjadi salah satu dukungan penting untuk menangani masalah malaria.
Baca juga: Eliminasi malaria jaminan bagi wisatawan ke Manggarai Barat
Emerentiana juga berharap, para tenaga kesehatan bisa terlibat aktif dalam setiap musyawarah di desa.
Baca juga: Kasus malaria global meningkat lebih lambat pada 2021, menurut WHO
"Orang bisa datang ke Nagekeo karena bebas malaria. Kita informasi ini karena wisatawan, bule-bule biasanya takut malaria, diare. Tapi Nagekeo sudah aman, bebas malaria," ucapnya.