Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo di Provinsi Nusa Tenggara Timur memastikan orang dengan HIV/AIDS di wilayahnya mendapat layanan pengobatan.
"Kami lakukan kunjungan rumah untuk pasien yang positif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo Maria Theresia Toyo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Kamis, (15/12/2022).
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, total ada 49 kasus infeksi HIV dan 44 kasus AIDS di wilayah Kabupaten Nagekeo selama periode 2017 sampai 2022.
Jumlah orang dengan HIV/AIDS yang menjalani pengobatan selama kurun tersebut seluruhnya 41 orang menurut data Dinas Kesehatan.
Pada 2022, Maria mengatakan, jumlah orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Nagekeo tersisa 13 orang, tersebar di Kecamatan Aesesa (7), Boawae (1), Nangaroro (3), dan Mauponggo (2).
Menurut dia, dua dari 13 orang yang terserang HIV/AIDS meninggal dunia sehingga pasien yang masih menjalani pengobatan tinggal 11 orang.
Ia mengatakan, pelayanan bagi orang dengan HIV/AIDS tersedia di fasilitas kesehatan pemerintah.
"Pengobatan ada yang ke fasilitas kesehatan, sering juga kita antar ke rumah pasien. Semua rata-rata ditangani," kata Maria.
Kendati demikian, ia melanjutkan, dinas kesulitan memastikan keberlanjutan terapi pengobatan orang dengan HIV/AIDS yang sering pindah tempat tinggal.
Selain menyediakan layanan terapi pengobatan, Dinas Kesehatan bersama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Nagekeo menggiatkan edukasi mengenai pencegahan HIV/AIDS, termasuk di antaranya melalui kursus persiapan pernikahan bagi pasangan muda di gereja.
Baca juga: KPA Mabar ajak mahasiswa terlibat dalam edukasi HIV/AIDS
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo Emerentiana Reni Wahjunigsih mengatakan bahwa kegiatan edukasi mengenai pencegahan dan sosialisasi layanan pengobatan HIV/AIDS terus digiatkan.
Baca juga: Dokter spesialis minta anak dengan HIV positif untuk terapi ARV
"Obatnya ada. Kalau sudah terkonfirmasi HIV ya sampaikan ke kami. Pengobatan ada ARV, harus konsultasi dulu. Jangan sembunyi," katanya.
"Kami lakukan kunjungan rumah untuk pasien yang positif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo Maria Theresia Toyo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Kamis, (15/12/2022).
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, total ada 49 kasus infeksi HIV dan 44 kasus AIDS di wilayah Kabupaten Nagekeo selama periode 2017 sampai 2022.
Jumlah orang dengan HIV/AIDS yang menjalani pengobatan selama kurun tersebut seluruhnya 41 orang menurut data Dinas Kesehatan.
Pada 2022, Maria mengatakan, jumlah orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Nagekeo tersisa 13 orang, tersebar di Kecamatan Aesesa (7), Boawae (1), Nangaroro (3), dan Mauponggo (2).
Menurut dia, dua dari 13 orang yang terserang HIV/AIDS meninggal dunia sehingga pasien yang masih menjalani pengobatan tinggal 11 orang.
Ia mengatakan, pelayanan bagi orang dengan HIV/AIDS tersedia di fasilitas kesehatan pemerintah.
"Pengobatan ada yang ke fasilitas kesehatan, sering juga kita antar ke rumah pasien. Semua rata-rata ditangani," kata Maria.
Kendati demikian, ia melanjutkan, dinas kesulitan memastikan keberlanjutan terapi pengobatan orang dengan HIV/AIDS yang sering pindah tempat tinggal.
Selain menyediakan layanan terapi pengobatan, Dinas Kesehatan bersama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Nagekeo menggiatkan edukasi mengenai pencegahan HIV/AIDS, termasuk di antaranya melalui kursus persiapan pernikahan bagi pasangan muda di gereja.
Baca juga: KPA Mabar ajak mahasiswa terlibat dalam edukasi HIV/AIDS
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo Emerentiana Reni Wahjunigsih mengatakan bahwa kegiatan edukasi mengenai pencegahan dan sosialisasi layanan pengobatan HIV/AIDS terus digiatkan.
Baca juga: Dokter spesialis minta anak dengan HIV positif untuk terapi ARV
"Obatnya ada. Kalau sudah terkonfirmasi HIV ya sampaikan ke kami. Pengobatan ada ARV, harus konsultasi dulu. Jangan sembunyi," katanya.