Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda Sikka mengimbau warga pada lima kecamatan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur untuk waspada dengan dampak dari hujan intensitas ringan-sedang yang akan berlangsung hingga 18 Desember 2022.
"Warga harus tetap tenang, tapi waspada. Hati-hati jika beraktivitas di luar rumah mulai hari ini hingga tanggal 18 Desember," kata Kepala Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda Sikka Ota Thalo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Jumat, (17/12/2022).
Lima kecamatan yang harus mewaspadai potensi bencana akibat hujan itu, yakni Kecamatan Aesesa, Aesesa Selatan, Wolowae, Nangaroro, dan Boawae.
Dari prakiraan cuaca BMKG, curah hujan dapat mengakibatkan volume air sungai meningkat atau banjir dan terjadi kerusakan pada sebagian tanaman. Aktivitas di jalanan juga menjadi sulit dan sebagian kelompok masyarakat bisa terisolir.
Dampak lain yang ditimbulkan dari curah hujan ringan-sedang ini antara lain jembatan rendah yang tidak bisa dilintasi, kerusakan pada jalan, kerusakan tanggul sungai, longsor, dan gangguan kegiatan di pelabuhan.
"Terjadi genangan air di daerah pesisir atau dataran rendah dalam skala menengah dan alir banjir berbahaya yang bisa mengganggu aktivitas warga," ujar Ota.
Atas kondisi ini, BMKG mengimbau warga untuk waspada dan tetap memantau informasi cuaca hanya dari situs resmi BMKG. Warga diminta tidak perlu beraktivitas di luar rumah jika tidak terlalu mendesak dan selalu bertukar informasi cuaca dengan tetangga di sekitar rumah. BMKG meminta warga proaktif melakukan langkah mitigasi mandiri, khususnya bagi warga yang bermukim pada daerah yang curam. Mereka dapat melakukan evakuasi mandiri atau mengungsi apabila hujan terjadi terus menerus dan jarak pandang mulai berkurang.
Baca juga: BMKG imbau warga Mabar waspada bencana hidrometeorologi
"Carilah informasi dari pihak kebencanaan dan berkoordinasi dengan mereka," kata Ota berpesan.
Baca juga: BMKG beri peringatan dini waspadai potensi hujan di Manggarai
Prakirawan cuaca BMKG menjelaskan, potensi curah hujan ringan-sedang yang melanda 21 kabupaten/kota di wilayah NTT dan dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Wilayah NTT telah berada dalam periode musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan yang cukup basah di setiap lapisan atmosfer. Hal itu pun menyebabkan adanya potensi hujan ringan hingga sedang yang juga dapat disertai petir dan angin kencang.
"Warga harus tetap tenang, tapi waspada. Hati-hati jika beraktivitas di luar rumah mulai hari ini hingga tanggal 18 Desember," kata Kepala Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda Sikka Ota Thalo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Jumat, (17/12/2022).
Lima kecamatan yang harus mewaspadai potensi bencana akibat hujan itu, yakni Kecamatan Aesesa, Aesesa Selatan, Wolowae, Nangaroro, dan Boawae.
Dari prakiraan cuaca BMKG, curah hujan dapat mengakibatkan volume air sungai meningkat atau banjir dan terjadi kerusakan pada sebagian tanaman. Aktivitas di jalanan juga menjadi sulit dan sebagian kelompok masyarakat bisa terisolir.
Dampak lain yang ditimbulkan dari curah hujan ringan-sedang ini antara lain jembatan rendah yang tidak bisa dilintasi, kerusakan pada jalan, kerusakan tanggul sungai, longsor, dan gangguan kegiatan di pelabuhan.
"Terjadi genangan air di daerah pesisir atau dataran rendah dalam skala menengah dan alir banjir berbahaya yang bisa mengganggu aktivitas warga," ujar Ota.
Atas kondisi ini, BMKG mengimbau warga untuk waspada dan tetap memantau informasi cuaca hanya dari situs resmi BMKG. Warga diminta tidak perlu beraktivitas di luar rumah jika tidak terlalu mendesak dan selalu bertukar informasi cuaca dengan tetangga di sekitar rumah. BMKG meminta warga proaktif melakukan langkah mitigasi mandiri, khususnya bagi warga yang bermukim pada daerah yang curam. Mereka dapat melakukan evakuasi mandiri atau mengungsi apabila hujan terjadi terus menerus dan jarak pandang mulai berkurang.
Baca juga: BMKG imbau warga Mabar waspada bencana hidrometeorologi
"Carilah informasi dari pihak kebencanaan dan berkoordinasi dengan mereka," kata Ota berpesan.
Baca juga: BMKG beri peringatan dini waspadai potensi hujan di Manggarai
Prakirawan cuaca BMKG menjelaskan, potensi curah hujan ringan-sedang yang melanda 21 kabupaten/kota di wilayah NTT dan dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Wilayah NTT telah berada dalam periode musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan yang cukup basah di setiap lapisan atmosfer. Hal itu pun menyebabkan adanya potensi hujan ringan hingga sedang yang juga dapat disertai petir dan angin kencang.