Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo mengingatkan masyarakat di Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran dihubungi di Labuan Bajo, Rabu, mengatakan masih aktifnya Monsun Asia, fenomena La Nina lemah, serta terdapat sirkulasi siklonik di tenggara Pulau Timor membuat cuaca di wilayah NTT masih basah dan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah, termasuk di Manggarai Barat.
"Selain itu, pergerakan gelombang equatorial Rossby yang diprakirakan akan berada di wilayah NTT dalam beberapa hari ke depan juga akan meningkatkan curah hujan secara signifikan," kata Maria.
Meskipun diperkirakan pada akhir Maret dan awal April wilayah NTT pada umumnya memasuki masa transisi menuju musim kemarau (pancaroba), curah hujan masih cukup tinggi di beberapa wilayah, karena karakteristik lokal di wilayah tersebut.
"Hal ini perlu diwaspadai, terutama saat arus mudik dan arus balik pada Hari Raya Idul Fitri nanti, yang mana wilayah NTT masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan-lebat," ujarnya.
Selain hujan dan angin kencang, lanjut dia, potensi gelombang dengan kategori sedang diprakirakan terjadi di perairan selatan Selat Sape, dengan tinggi gelombang yang bisa mencapai dua meter.
Sementara itu, di wilayah perairan Selat Sape bagian utara, gelombang diperkirakan lebih aman, berkisar antara 0,7 meter hingga 1,2 meter atau kategori rendah.
Masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi cuaca dari media sosial BMKG Komodo dan tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Bagi nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di perairan diingatkan untuk berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran, terutama saat terjadi perubahan cuaca atau beberapa saat ketika akan terjadi hujan, yang biasanya diikuti dengan terjadinya angin kencang berdurasi singkat dan dapat meningkatkan tinggi gelombang dan arus di suatu wilayah perairan.
Bagi operator kapal wisata yang hendak melakukan perjalanan laut, Maria menyarankan untuk mengecek prakiraan cuaca, gelombang dan arus sebelum melakukan keberangkatan.
"BMKG Komodo Manggarai Barat akan terus memantau perkembangan cuaca selama tujuh hari 24 jam dan memberikan update cuaca melalui media sosial kami," katanya.