Labuan Bajo (ANTARA) - Desa Liang Sola, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur fokus memberikan perhatian pada kesehatan jiwa atau mental warga dengan menghadirkan Posyandu Kesehatan Jiwa sebagai bagian dari Puskesmas Waenakeng, Kecamatan Lembor.
"Data orang dengan gangguan jiwa atau kita kenal dengan sebutan ODGJ di desa kami ada tujuh orang, yang mana satu orang itu sedang dipasung. Kami sungguh serius atasi hal ini, bahkan ada dana khusus bagi persoalan kesehatan mental," kata Kepala Desa Liang Sola Adrianus Harsi ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (30/1/2023).
Posyandu Kesehatan Jiwa diluncurkan hari ini sebagai bentuk komitmen pemerintah desa bersama puskesmas untuk memperhatikan persoalan kesehatan mental/jiwa di daerah.
Dia mengatakan kehadiran Posyandu Kesehatan Jiwa dapat menjawab beberapa kebutuhan warga seputar persoalan kesehatan mental yang sering kali luput dari perhatian bersama.
Sebagai bentuk keseriusan terhadap masalah kesehatan mental, pemerintah desa tersebut telah menggelontorkan dana Rp12 juta dari jumlah Dana Desa 2023 sebesar Rp855 juta khusus bagi penanganan persoalan kesehatan mental.
Adrianus berharap, dengan adanya posyandu tersebut dan Dana Desa untuk mendukung kerja-kerja para pihak yang terkait, maka semakin banyak pihak melihat secara serius permasalahan itu sehingga tidak ada lagi ketimpangan kebijakan bagi ODGJ.
"Ini bukti perhatian dan keseriusan negara dalam mewujudkan masyarakat yang sehat baik jasmani maupun mental," ucapnya.
Perwakilan Puskesmas Waenakeng Aventinus Asman Sarjo mengatakan kehadiran Posyandu Kesehatan Jiwa penting untuk mengorganisasi kerja-kerja yang berkaitan dengan upaya menurunkan angka kekambuhan pada masalah kejiwaan yang meliputi penurunan tanda gejala, peningkatan kemandirian, dan produktivitas.
Posyandu itu dapat dimanfaatkan sebagai sarana mempertahankan kondisi sehat jiwa dengan kemandirian dan produktivitas, meningkatkan peran serta masyarakat dalam menurunkan stigma bagi ODGJ, dan mencegah terjadinya pemasungan penderita.
Dia menyampaikan beberapa sasaran pokok kegiatan posyandu, antara lain berkaitan dengan peningkatan gizi bagi sasaran, terapi individu dan kelompok bagi sasaran, penanggulangan kekambuhan dan kesembuhan, peningkatan keterampilan hidup, serta penurunan stigma keluarga dan masyarakat dalam relasi sosial.
Baca juga: Pakar UGM bilang Sinar matahari pengaruhi kesehatan mental
Baca juga: Banyak remaja lakukan self diagnose pada kesehatan mental
"Data orang dengan gangguan jiwa atau kita kenal dengan sebutan ODGJ di desa kami ada tujuh orang, yang mana satu orang itu sedang dipasung. Kami sungguh serius atasi hal ini, bahkan ada dana khusus bagi persoalan kesehatan mental," kata Kepala Desa Liang Sola Adrianus Harsi ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (30/1/2023).
Posyandu Kesehatan Jiwa diluncurkan hari ini sebagai bentuk komitmen pemerintah desa bersama puskesmas untuk memperhatikan persoalan kesehatan mental/jiwa di daerah.
Dia mengatakan kehadiran Posyandu Kesehatan Jiwa dapat menjawab beberapa kebutuhan warga seputar persoalan kesehatan mental yang sering kali luput dari perhatian bersama.
Sebagai bentuk keseriusan terhadap masalah kesehatan mental, pemerintah desa tersebut telah menggelontorkan dana Rp12 juta dari jumlah Dana Desa 2023 sebesar Rp855 juta khusus bagi penanganan persoalan kesehatan mental.
Adrianus berharap, dengan adanya posyandu tersebut dan Dana Desa untuk mendukung kerja-kerja para pihak yang terkait, maka semakin banyak pihak melihat secara serius permasalahan itu sehingga tidak ada lagi ketimpangan kebijakan bagi ODGJ.
"Ini bukti perhatian dan keseriusan negara dalam mewujudkan masyarakat yang sehat baik jasmani maupun mental," ucapnya.
Perwakilan Puskesmas Waenakeng Aventinus Asman Sarjo mengatakan kehadiran Posyandu Kesehatan Jiwa penting untuk mengorganisasi kerja-kerja yang berkaitan dengan upaya menurunkan angka kekambuhan pada masalah kejiwaan yang meliputi penurunan tanda gejala, peningkatan kemandirian, dan produktivitas.
Posyandu itu dapat dimanfaatkan sebagai sarana mempertahankan kondisi sehat jiwa dengan kemandirian dan produktivitas, meningkatkan peran serta masyarakat dalam menurunkan stigma bagi ODGJ, dan mencegah terjadinya pemasungan penderita.
Dia menyampaikan beberapa sasaran pokok kegiatan posyandu, antara lain berkaitan dengan peningkatan gizi bagi sasaran, terapi individu dan kelompok bagi sasaran, penanggulangan kekambuhan dan kesembuhan, peningkatan keterampilan hidup, serta penurunan stigma keluarga dan masyarakat dalam relasi sosial.
Baca juga: Pakar UGM bilang Sinar matahari pengaruhi kesehatan mental
Baca juga: Banyak remaja lakukan self diagnose pada kesehatan mental