Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai cuaca sembilan daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berstatus siaga hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.
"Sembilan daerah yang siaga hujan lebat antara lain Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Kupang, Timor Tengah Utara, Belu, Sabu Raijua, dan Kota Kupang," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis, (2/2/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di wilayah NTT yang berlaku selama 4-5 Februari.
Agung mengatakan, masyarakat di daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat patut meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman longsor berupa guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah.
"Terutama yang tinggal di area berbukit atau tebing agar selalu siap untuk mengevakuasi diri ketika terjadi hujan dengan durasi waktu yang panjang," katanya.
Selain itu, kata dia, hujan lebat dapat mengakibatkan peningkatan volume air sungai yang berpotensi menyebabkan banjir yang berbahaya dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
Ia menyarankan warga lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah atau tidak perlu ke luar rumah di saat hujan lebat jika tidak ada keperluan yang bersifat mendesak.
Selain itu, terus memperbaharui informasi cuaca yang dipublikasikan BMKG dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan di daerah untuk mitigasi maupun penanggulangan bencana.
"Langkah-langkah mitigasi bencana perlu terus dilakukan untuk meminimalkan risiko terutama terkait keselamatan diri," katanya.
Baca juga: BMKG: Gelombang 4-5 meter berpeluang landa wilayah laut di NTT
Baca juga: Hujan lebat berpeluang guyur sebagian besar wilayah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspadai sembilan daerah di NTT berstatus siaga hujan lebat
"Sembilan daerah yang siaga hujan lebat antara lain Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Kupang, Timor Tengah Utara, Belu, Sabu Raijua, dan Kota Kupang," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis, (2/2/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di wilayah NTT yang berlaku selama 4-5 Februari.
Agung mengatakan, masyarakat di daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat patut meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman longsor berupa guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah.
"Terutama yang tinggal di area berbukit atau tebing agar selalu siap untuk mengevakuasi diri ketika terjadi hujan dengan durasi waktu yang panjang," katanya.
Selain itu, kata dia, hujan lebat dapat mengakibatkan peningkatan volume air sungai yang berpotensi menyebabkan banjir yang berbahaya dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
Ia menyarankan warga lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah atau tidak perlu ke luar rumah di saat hujan lebat jika tidak ada keperluan yang bersifat mendesak.
Selain itu, terus memperbaharui informasi cuaca yang dipublikasikan BMKG dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan di daerah untuk mitigasi maupun penanggulangan bencana.
"Langkah-langkah mitigasi bencana perlu terus dilakukan untuk meminimalkan risiko terutama terkait keselamatan diri," katanya.
Baca juga: BMKG: Gelombang 4-5 meter berpeluang landa wilayah laut di NTT
Baca juga: Hujan lebat berpeluang guyur sebagian besar wilayah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspadai sembilan daerah di NTT berstatus siaga hujan lebat