Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan bahwa kondisi cuaca ekstrem telah menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor di tiga kabupaten di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Ada tiga kabupaten yang mengalami bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada 3 sampai 4 Februari, yaitu Kupang, Belu, Nagekeo," kata Kepala BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo ketika dihubungi dari Kupang, Rabu, (8/2/2023).
Kondisi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang, menurut dia, antara lain menyebabkan bencana banjir di Desa Tonggurambang dan Aeramo di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Di Kabupaten Kupang, ia melanjutkan, kondisi cuaca ekstrem memicu banjir di Kecamatan Amarasi, Kupang Timur, dan Amfoang Barat Daya serta menyebabkan tanah longsor di Kecamatan Nekamese dan Fatuleu.
Bencana tanah longsor, kata dia, juga terjadi di wilayah Kecamatan Lamaknen dan Tasifeto Timur di Kabupaten Belu.
Ambrosius mengatakan bahwa bencana alam berdampak pada setidaknya 113 keluarga yang terdiri atas 470 orang di Kabupaten Kupang.
Ia mengatakan bahwa upaya penanganan dampak bencana akibat kondisi cuaca ekstrem telah dilakukan oleh BPBD tingkat kabupaten.
"Dari BPBD provinsi juga telah menyalurkan bantuan logistik berupa beras dan juga perahu karet untuk evakuasi warga terdampak banjir," katanya.
Ambrosius kembali mengingatkan warga NTT untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadi bencana ketika terjadi kondisi cuaca ekstrem.
Baca juga: Nagekeo fokus pantau wilayah rawan bencana saat cuaca ekstrem
Baca juga: 470 jiwa warga Kupang terdampak bencana banjir
"Ada tiga kabupaten yang mengalami bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada 3 sampai 4 Februari, yaitu Kupang, Belu, Nagekeo," kata Kepala BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo ketika dihubungi dari Kupang, Rabu, (8/2/2023).
Kondisi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang, menurut dia, antara lain menyebabkan bencana banjir di Desa Tonggurambang dan Aeramo di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Di Kabupaten Kupang, ia melanjutkan, kondisi cuaca ekstrem memicu banjir di Kecamatan Amarasi, Kupang Timur, dan Amfoang Barat Daya serta menyebabkan tanah longsor di Kecamatan Nekamese dan Fatuleu.
Bencana tanah longsor, kata dia, juga terjadi di wilayah Kecamatan Lamaknen dan Tasifeto Timur di Kabupaten Belu.
Ambrosius mengatakan bahwa bencana alam berdampak pada setidaknya 113 keluarga yang terdiri atas 470 orang di Kabupaten Kupang.
Ia mengatakan bahwa upaya penanganan dampak bencana akibat kondisi cuaca ekstrem telah dilakukan oleh BPBD tingkat kabupaten.
"Dari BPBD provinsi juga telah menyalurkan bantuan logistik berupa beras dan juga perahu karet untuk evakuasi warga terdampak banjir," katanya.
Ambrosius kembali mengingatkan warga NTT untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadi bencana ketika terjadi kondisi cuaca ekstrem.
Baca juga: Nagekeo fokus pantau wilayah rawan bencana saat cuaca ekstrem
Baca juga: 470 jiwa warga Kupang terdampak bencana banjir